Pengungsi Suriah Hadapi Keadaan Hidup Sulit, Xenophobia di Bulgaria

Peta Bulgaria

Polisi perbatasan berjaga-jaga di samping pagar kawat duri sepanjang perbatasan Bulgaria dan Turki, 28 November 2013. Pagar kawat yang sedang dibangun ini akan terentang sepanjang sekitar 30 km di perbatasan yang paling sulit dijaga.

Polisi perbatasan berjaga-jaga di sepanjang perbatasan Turki, dekat desa Golyam Dervent, Kamis, 28 November 2013. UNHCR mengatakan warga Suriah diselundupkan melewati perbatasan dalam kelompok-kelompok kecil.

Pengungsi Suriah menghangatkan diri dekan api di depan tenda mereka di kamp pengungsian di kota Harmanli, Bulgaria, Kamis, 21 November 2013.

Seorang anak laki-laki menyalakan api untuk menghangatkan badannya di kamp pengungsian di Harmanli. UNHCR/D.Kashavelov

Seorang anak perempuan Suriah menyiapkan api di depan tenda di kamp pengungsian di Harmanli, 280 km (173 mil) Sofia timur, 9 Desember 2013. REUTERS/Pierre Marsaut

Memasak di pusat pengungsi di Harmanli, Bulgaria. UNHCR menyediakan satu makanan hangat bagi pengungsi setiap hari di empat kamp, tapi dana untuk itu akan segera habis pada akhir Januari.

Dokter Bulgaria melakukan pemeriksaan kesehatan terhadap anak-anak Suriah di pusat pengungsi di Sofia 26 Oktober 2013.

Di foto yang diambil pada hari Selasa, 19 November 2013 ini, para imigran mengantri makanan di pusat pencari suaka di desa Bogovadja, 50 km selatan ibukota Serbia, Belgrade.

Seorang perempuan Suriah memandang keluar jendela di rumah dari kontainer di kamp pengungsi di Harmanli, 280 km timur Sofia 9 Desember 2013.

Seorang anak laki-laki menikmati hari yang hangat di kontainer dan kamp tenda di Harmanli. UNHCR/D.Kashavelov

Rumah dari kontainer di pusat pengungsi Harmanli, Bulgaria.

Pengungsi Suriah menikmati makan siang di kamp pengungsi sambil menunggu kunjungan Kristalina Georgieva, Komisaris Uni Eropa untuk Kerjasama Internasional, Bantuan Kemanusiaan dan Tanggap Bencana dan Antonio Guterres, Komisaris Tinggi PBB untuk Pengungsi, 22 November 2013.

Sebagian keluarga pengungsi tinggal seperti di asrama, dan memasang tirai kain atau selimut untuk mendapatkan privasi, di pusat akomodasi sementara di Voenna Rampa, Sofia. UNHCR/D.Kashavelov

Seorang anak perempuan menggunakan ponselnya di pusat akomodasi pengungsi sementara di Vrajdebna. UNHCR/D.Kashavelov

Para pendukung gerakan protes nasionalis di kota Pernik, dekat Sofia 17 November 2013. Pendukung nasionalis berkumpul untuk memprotes rencana pemerintah daerah setempat untuk menampung imigran di pusat penahanan. REUTERS

Pendemo berkumpul di Sofia pusat 17 November 2013. Beberapa ratus orang berkumpul untuk melakukan pawai dengan slogan "Warning! Fascism!" untuk memprotes kekerasan terhadap pengungsi dan imigran.

Ibu Ihlas Kambar, 36, tinggal bersama dua anaknya, Faris dan Ahmed, dan bayi iparnya. Mereka di pusat penahanan Busmanci di Sofia. UNHCR/D.Kashavelov

Seorang ibu Suriah menunggu untuk diambil sidik jarinya di kontainer tertutup dan kamp tenda di Harmanli. UNHCR/D.Kashavelov

Pengungsi Suriah Hannan Jendo dan anak perempuannya duduk di sebuat tempat yang dulunya tenda mereka. Sekarang mereka tinggal di ruangan baru dengan keadaan lebih baik di salah satu gedung yang telah diperbaiki di kamp di Harmanli. UNHCR/D.Kashavelov

Seorang ibu Suriah memeluk cucunya dekat kompor di depan rumah kontainer mereka di kamp pengungsi di Harmanli. UNHCR/D.Kashavelov