Pengujian Teknik Baru Tunjukkan Dinosarus Berdarah Panas

Model kerangka Brachiosaurus yang dipasang di depan museum sejarah nasional di kota Chicago.

Hasil pengetesan menunjukkan bahwa reptilia raksasa itu mempunyai suhu tubuh 36-38 derajat Celsius, kira-kira sama dengan suhu tubuh manusia.

Para peneliti mengatakan tenik baru untuk mengukur suhu tubuh dinosaurus yang hidup 150 juta tahun yang lalu menunjukkan reptilia raksasa itu berdarah panas dan kemungkinan jauh lebih cepat gerakan kakinya daripada yang diyakini sebelumnya.

Ilmuwan Jerman dan Amerika, yang dipimpin oleh Institut Teknologi Kalifornia, mengembangkan teknik pengetesan kimia yang baru untuk mengukur suhu Brachiosaurus dan Camarasaurus, dua binatang terbesar yang pernah berjalan di bumi ini.

Dengan menganalisa konsentrasi zat kimia kunci dalam enamel gigi yang lumayan awet dinosaurus tersebut, para peneliti dapat mengetahui dengan tepat berapa panasnya tubuh dinosaurus itu ketika enamel giginya pertama kali terbentuk.

Hasilnya mengherankan. Hasil pengetesan menunjukkan bahwa reptilia raksasa itu mempunyai suhu tubuh antara 36 dan 38 derajat Celsius, atau kira-kira sama dengan suhu tubuh manusia dan banyak mamalia lain yang hidup sekarang ini.

Dinosaurus yang berekor panjang dan berleher panjang ini, yang dikenal sebagai sauropod ini, berukuran lebih dari 20 meter dari kepala ke ekor dan beratnya sampai 40 ton. Sebelumnya sudah lama diyakini binatang ini berdarah dingin yang besar tubuhnya dan kepekaannya pada suhu dari luar akan membuatnya bergerak lamban.

Tetapi, penelitian baru itu menunjukkan bahwa dinosaurus raksasa tersebut, yang dibantu dengan alat pemanas yang lebih efisien dalam tubuh, kemungkinan sama giat dan gesitnya dengan mamalia besar sekarang ini.