Penghormatan Terhadap Wartawan AS yang Dipenggal ISIS

Para pendukung Steven Sotloff menempatkan lilin di Kolam Refleksi dalam doa bersama untuknya di kampus University of Central Florida, di Orlando, Florida (3/9), tempat Sotloff kuliah pada 2002. (AP/John Raoux)

Mahasiswi Nada Hassanein (kiri) dan Hiba Shaban, anggota Dewan Suriah Amerika di Orlando, menghadiri acara penghormatan bagi jurnalis AS Steven Sotloff di kampus University of Central Florida, di Orlando, Florida (3/9). (Reuters/David Manning)

Chris Nault, mantan teman satu tim rugby jurnalis AS Steven Sotloff, berbicara dengan wartawan dalam acara penghormatan bagi Sotloff di kampus University of Central Florida, di Orlando, Florida (3/9). (Reuters/David Manning)

Rabbi Chaim Lipskier berbicara dalam acara penghormatan bagi jurnalis AS Steven Sotloff di kampus University of Central Florida, di Orlando, Florida (3/9). (Reuters/David Manning)(AP/John Raoux)

Wakil Presiden Joe Biden berbicara mengenai pembunuhan jurnalis AS Steven Sotloff saat mengunjungi galangan kapal angkatan laut Portsmouth di Kittery, Maine (3/9). (AP/Winslow Townson)

Dalam konferensi pers di Tallinn, Estonia, Presiden AS Barack Obama mengatakan negaranya berencana menyerang Negara Islam (ISIS) sampai kelompok itu tidak lagi memiliki kekuatan di Timur Tengah (3/9). (Reuters/Larry Downing)

Presiden AS Barack Obama pada konferensi pers bersama Presiden Estonia Toomas Hendrik, di mana Obama mengomentari pembunuhan jurnalis Steven Sotloff oleh Negara Islam (ISIS) di Tallinn, Estonia (3/9). (AP/Charles Dharapak)

Wartawan televisi berdiri di luar rumah keluarga jurnalis AS Steven Sotloff di Pinecrest, Florida (2/9). (AP/Wilfredo Lee)

Gambar yang diambil dari video yang dirilis oleh para militan Negara Islam pada 19 Agustus 2014, yang menunjukkan jurnalis Steven Sotloff disandera oleh mereka.

Arthur Sotloff, ayah Steven, meninggalkan rumah keluarga di Pinecrest, Florida (2/9). (Reuters/Andrew Innerarity)