Pengamat Media Global Keluarkan Daftar ‘Musuh Internet’

Reporters Without Borders mengatakan, gerakan Kebangkitan Arab (Arab Spring) mengubah wajah kebebasan Internet (foto: ilustrasi).

Sebuah pengamat media global telah merilis daftar yang disebut “Musuh Internet” tahun 2012, dan menyebut negara-negara yang membatasi kebebasan berpendapat serta akses ke Internet.

Dalam laporan yang dirilis Senin, Reporters Without Borders mengatakan gerakan Kebangkitan Arab mengubah wajah kebebasan Internet dan menyebut sejumlah negara seperti Bahrain yang berhasil menghilangkan informasi dengan “berbagai langkah penindasan yang mencengangkan” guna menekan demonstrasi. Laporan itu mengatakan Kebangkitan Arab juga telah berujung pada terbukanya beberapa negara, seperti Libya.

Reporters Without Borders memuji Internet dan jejaring sosial seperti Twitter atas suksesnya Kebangkitan Arab – serentetan revolusi di dunia Arab.

Selain Bahrain, daftar itu juga mencakup Belarus, Birma, Tiongkok, Kuba, Iran, Korea Utara, Arab Saudi, Suriah, Turkmenistan, Uzbekistan dan Vietnam.

Laporan tahunan tersebut juga menampilkan daftar negara-negara “yang di bawah pengawasan” karena menyensor isi Internet atau menghukum pengguna yang mengunduh data secara gelap. Dalam daftar ini termasuk Australia, Perancis, India, Mesir dan Korea Selatan.

Laporan itu juga mengatakan serangan lewat Internet yang melumpuhkan banyak terjadi – termasuk di Rusia dimana kata laporan itu serangkaian serangan terjadi sehari menjelang pemilu parlemen bulan Desember untuk mengekang diskusi politik. Di Belarus, laporan itu mengatakan pengguna web yang mencoba mengakses sebuah situs jejaring sosial malah tersambung ke situs-situs berisi piranti lunak yang berbahaya.