Penembakan Masjid di Selandia Baru, 1 WNI Belum Diketahui Keberadaannya

Polisi mengamankan lokasi pasca insiden penembakan di masjid kota Christchurch, Selandia Baru yang menewaskan sedikitnya 49 orang, Jumat (15/3).

Dari enam warga negara Indonesia yang berada di Masjid Al-Noor, satu dari dua masjid di Christchurch, Selandia Baru, yang menjadi sasaran penembakan hari Jumat (15/3), lima orang telah melaporkan ke kedutaan besar Indonesia (KBRI) di Wellington dalam keadaan sehat dan selamat. Menurut keterangan pers KBRI yang diterima VOA beberapa saat lalu, satu orang lagi, Muhammad Abdul Hamid, masih belum diketahui keberadaannya.

Dari masjid Linwood, KBRI menerima kabar dari dua warganegara Indonesia yang tertembak, satu di antaranya, Zulfirmansyah, masih dalam keadaan kritis di ruang ICU Christchurch Public Hospital. Anaknya disebutkan dalam keadaan yang lebih stabil di rumah sakit yang sama.

Hingga kini KBRI di Wellington, Selandia Baru masih terus melakukan pemantauan dan menyiapkan bantuan kekonsuleran, terkait peristiwa penembakan tersebut

Penembakan pada hari Jumat itu menewaskan 49 orang, 41 di antaranya meninggal di Masjid Al-Noor, 7 orang di Masjid Linwood, dan seorang lagi meninggal di Christchurch Public Hospital.

KBRI sejauh ini telah mengeluarkan imbauan kepada seluruh warganegara Indonesia di Selandia Baru agar tetap tenang dan waspada, serta mematuhi imbauan pihak keamanan. Warganegara Indonesia di Christchurch serta sejumlah kota lain yang informasinya tercatat di KBRI Wellington juga telah dihubungi untuk mengetahui keberadaan mereka.

Dalam keterangan itu, KBRI juga menyatakan terus memantau keadaan di lokasi kejadian, termasuk di bandara Christchurch, dalam rangka pengiriman bantuan dan tim konsuler ke sana. Bandara Christchurch sendiri sejak Jumat sore ditutup otoritas setempat demi alasan keamanan.

Untuk informasi lebih lanjut dan bantuan konsuler KBRI Wellington tetap membuka hotline dengan nomor +64211950980, +6421366754, dan +64223812065. [uh]