Pendukung Maduro Turun ke Jalan di Caracas pasca Upaya Pembunuhan

Para pendukung Presiden Nicolas Maduro memberikan dukungan dalam pawai di Caracas, Venezuela, Senin (6/8).

Sambil melambai-lambaikan bendera, ratusan pendukung presiden Venezuela, Nicolas Maduro turun ke ibukota Caracas hari Senin (6/8). Mereka melakukan aksi itu menyusul percobaan pembunuhan terhadap Maduro pada akhir pekan.

Presiden Nicolas Maduro yang berhaluan kiri berseru kepada pendukung pemerintah untuk bersatu menghadapi, apa yang digambarkannya, sebagai komplotan sayap kanan yang dipimpin oleh pemerintah Kolombia dan warga Venezuela yang mengasingkan diri di Amerika. Golongan oposisi menuduh kebijakan ekonomi yang dijalankannya yang membuat perekonomian negara terpuruk.

Presiden Kolombia Juan Manuel Santos menepiskan tuduhan itu sementara penasehat keamanan nasional Amerika John Bolton menandaskan Washington tidak punya sangkut paut dengan ledakan pesawat drone yang dikaitkan dengan tuduhan percobaan pembunuhan itu. Rapat umum pendukung yang mengenakan kaus bergambarkan wajah Maduro itu kabarnya akan mendengarkan amanat Maduro dari Istana Miraflores Senin petang.

Saksi mata mengatakan kepada Reuters, jumlahnya hanya ratusan dan banyak di antara mereka adalah karyawan pemerintah, dengan sebagian mengatakan mereka diperintahkan untuk hadir. Pendukung dan pengagum mendiang Presiden Hugo Chavez sudah muak dengan Maduro, penggantinya yang tidak begitu karismatik.

Menurut pemerintah Venezuela, yang terjadi pada hari Sabtu ialah pelaku yang belum diketahui identitasnya meluncurkan dua pesawat drone jenis DJI M600 berisi peledak jenis C4 ke atas upacara di lapangan terbuka di pusat kota Caracas memperingati ulang tahun berdirinya Garda Nasional. Yang berwenang mengatakan, satu drone dialihkan oleh pasukan keamanan sedang yang kedua mengenai sebuah apartemen.

Serangan itu menunjukkan betapa besar tantangan yang dihadapi Maduro dalam memimpin negaranya yang adalah anggota OPEC, di mana kekurangan luas pangan dan obat-obatan mengobarkan rasa kecewa di mana-mana mulai dari desa kumuh di lereng bukit sampai ke asrama militer. [al]