Pemimpin Sementara Ukraina Bubarkan Pasukan Polisi Anti Huru-hara ‘Berket’

Para anggota polisi anti huru-hara "Berket" bersiap meninggalkan barak mereka di Kyiv, 22 Februari 2014 (Foto: dok).

Para pemimpin interim baru Ukraina yang pro-Barat membubarkan "Berket", pasukan khusus kepolisian Ukraina yang dituduh melakukan serangan mematikan terhadap para demonstran di negara itu, Selasa (26/2).
Para pemimpin interim baru Ukraina yang pro-Barat telah membubarkan pasukan keamanan elit yang dituduh melakukan serangan mematikan terhadap para demonstran dalam demonstrasi baru-baru ini yang menggulingkan para pemimpin yang pro-Rusia di negara itu .

Dalam pernyataan di halaman Facebook-nya hari Rabu (26/2), penjabat Menteri Dalam Negeri Arsen Avakov mengatakan ia telah menandatangani sebuah dekrit yang membubarkan polisi anti huru hara Berket yang ditakuti itu. Pasukan khusus kepolisian itu dituduh menembak dan memukuli orang-orang yang turut dalam demonstrasi anti - pemerintah di Kyiv .

Kekerasan meningkat minggu lalu dengan puluhan orang tewas .

Presiden Viktor Yanukovych dan sekutunya telah meninggalkan ibukota. Pemerintah sementara langsung mengeluarkan surat perintah penangkapannya .

Demonstrasi anti - pemerintah pecah di Ukraina setelah Yanukovych menolak kesepakatan perdagangan dengan Uni Eropa dan ia mendukung bantuan ekonomi dari Rusia , bekas Soviet “tuan” di negara itu .

Sekarang ada kekhawatiran bahwa bangsa yang berpenduduk 46 juta orang itu dapat terpecah menjadi bagian timur yang pro-Rusia dan bagian barat yang pro-Uni Eropa..

Para diplomat tinggi dari Amerika Serikat dan Inggris pada hari Selasa (25/2) membantah bahwa Ukraina menghadapi perpecahan Timur-Barat .