Pemimpin Grup Samsung Hadapi Ancaman Hukum Baru

Pewaris perusahaan raksasa Korea Selatan Samsung, Jae-yong Lee, di Pengadilan Distrik Pusat Seoul di Seocho-gu, Seoul. (Foto: dok).

Pewaris perusahaan raksasa Korea Selatan Samsung tampil di pengadilan Seoul hari Senin (8/6) untuk sidang yang akan memutuskan apakah ia akan ditangkap dan dipenjarakan terkait dengan merger yang kontroversial.

Lee Jae-yong bungkam sewaktu berjalan melalui sekumpulan wartawan ketika ia tiba di pengadilan. Jika pengadilan mendukung surat perintah penangkapan itu, Lee dapat ditahan. Putusan akhir diperkirakan muncul pada Senin malam atau Selasa pagi.

Para jaksa penuntut menuduh Lee, yang sekarang menjabat wakil pemimpin grup Samsung Electronics, melakukan manipulasi saham dan perdagangan ilegal sewaktu berlangsung merger dua afiliasi Samsung, Samsung C&T dan Cheil Industries, pada tahun 2015.

Lee adalah pemegang saham terbesar di kedua perusahaan itu. Ia dituduh berusaha menggelembungkan nilai Cheil Industries dan menurunkan nilai Samsung C&T untuk membuatnya mendapatkan saham yang lebih besar di perusahaan hasil merger, suatu langkah yang akan meningkatkan kontrolnya terhadap konglomerat terbesar Korea Selatan itu dan memuluskan transisi dari ayahnya yang sakit, Lee Kun-hee, yang mengalami serangan jantung pada tahun 2014.

Lee juga dituduh menggelembungkan nilai Samsung Biologics, anak perusahaan Cheil Industries. Samsung merilis pernyataan pekan lalu yang membantah tuduhan-tuduhan terhadap Lee.

Pada tahun 2017 Lee divonis bersalah menyuap orang kepercayaan Park Geun-hye, presiden Korea Selatan ketika itu, dengan imbalan dukungan Park bagi merger tahun 2015. Skandal tersebut menyebabkan Park tersingkir dari jabatannya dan akhirnya membuatnya dijebloskan ke penjara. Lee menjalani hukuman satu tahun sebelum pengadilan banding menangguhkan hukumannya. Mahkamah Agung Korea Selatan memerintahkan pengadilan ulang atas dakwaan-dakwaan awalnya. [uh/ab]