Pemerintah Jepang Bela Ucapan Direktur NHK Terkait Wanita Penghibur

Potret-potret perempuan Korea yang dijadikan budak seks oleh tentara Jepang pada Perang Dunia II, dalam upacara di Seoul, Agustus 2013. (Reuters/Kim Hong-Ji)

Direktur NHK, Katsuto Momil, mengatakan bahwa “wanita penghibur” ada di negara manapun yang beperang, bukan hanya Jepang.
Juru bicara pemerintah Jepang membela ucapan kepala badan penyiaran negara NHK bahwa penggunaan perempuan sebagai penghibur untuk tentara biasa dilakukan di seluruh dunia pada masa Perang Dunia II.

Direktur NHK, Katsuto Momil, mengatakan dalam jumpa pers Sabtu (25/1) setelah pengangkatannya bahwa “wanita penghibur” ada di negara manapun yang beperang, bukan hanya Jepang. Ia mengecam Korea Selatan karena mengorek-ngorek masalah kompensasi yang telah diselesaikan oleh perjanjian perdamaian bilateral.

Sekretaris Kabinet Jepang Yoshihide Suga, yang ditanyai dalam jumpa pers Senin mengenai ucapan Momil, membelanya sebagai pandangan pribadi. Pemerintah mengawasi isi siaran NHK dan kepalanya dipilih oleh para penasehat yang disetujui oleh parlemen.

NHK kabarnya telah menghadapi kecaman dari pemerintahan nasionalis Perdana Menteri Shinzo Abe bahwa acara-acaranya terlalu liberal.