Pemerintah Irak Dituduh Tewaskan Warga Sipil

  • Edward Yeranian

Pasukan keamanan Irak bertempur dengan tentara ISIS di bagian timur Ramadi, provinsi Anbar, 14 Mei lalu.

Media Irak mengklaim dua serangan pemerintah selama 24 jam terakhir telah menewaskan banyak warga sipil di Ramadi dan Faluja, dua kota terbesar di provinsi Anbar.

Para pemimpin Sunni dari provinsi Anbar mengatakan puluhan warga sipil tewas dan cedera dalam serangan pemerintah di stadion sepak bola dekat Ramadi. Kota itu diduduki kelompok teroris ISIS dan pasukan pemerintah mengepungnya dari tiga sisi.

Para saksi mata juga menuduh pasukan pemerintah menembaki bagian-bagian Falujah, kota kedua terbesar di provinsi Anbar, menewaskan puluhan orang. Laporan lain mengklaim, pemerintah menjatuhkan bom barel di bagian-bagian kota itu. VOA tidak bisa mengkonfirmasi secara independen tuduhan tersebut.

Juru bicara militer Irak Sa'ad Ma'an membantah pemerintah menarget warga sipil dan mengatakan militan ISIS bertanggung jawab atas jatuhnya korban baru-baru ini.

Ia mengatakan pemerintah dan pasukan keamanan Irak prihatin dengan keselamatan warga dan tidak menyerang sasaran-sasaran sipil di Falujah atau tempat lainnya. Ia menuduh media Arab sengaja mencemarkan citra militer karena militer Irak sekarang membuat kemajuan.

Perdana Menteri Irak Haidar Abadi mengatakan kepada televisi pemerintah bahwa pasukan pemerintah sedang berupaya “membebaskan” bagian-bagian provinsi Anbar.

Ia mengatakan pasukan militer Irak dan relawan Syiah sedang melakukan operasi penting untuk membebaskan bagian-bagian provinsi Anbar dan kawasan lainnya untuk memungkinkan para pengungsi kembali ke rumah mereka. Ia mengklaim pemerintah juga memberi bantuan kepada pengungsi di tempat mereka terlantar.

Anggota parlemen dari kelompok Sunni, Hamid Mutlaq mengatakan kepada wartawan serangan artileri pemerintah terhadap warga sipil selama bulan Ramadan telah menewaskan lebih dari 90 orang dan mencederai 100 lainnya.

Media Arab melaporkan lebih dari 8.000 warga sipil telah tewas dan cedera di provinsi Anbar tahun ini.

Dalam perkembangan terkait, serangan udara koalisi pimpinan Amerika hari Minggu menarget ISIS di Mosul, kota kedua terbesar Irak, dan dilaporkan menewaskan puluhan militan.