Pemerintah India Bela Kebijakan Baru di Sektor Ritel

Konsumen India berbelanja di sebuah toserba yang merupakan patungan antara raksasa retailer AS Wal-Mart and retailer India, Bharti.

Pejabat India mengatakan, terbukanya sektor ritel bagi waralaba asing akan membuka sekitar 10 juta pekerjaan baru dalam tiga tahun.

Pejabat-pejabat India mengatakan, membuka sektor ritel negara itu bagi waralaba asing, tidak akan merugikan pengusaha kecil, tapi malah membuka sekitar 10 juta pekerjaan dalam tiga tahun.

Menteri Perdagangan India Anand Sharma hari Jumat mengatakan, pemerintah telah melakukan langkah-langkah guna melindungi petani dan pemilik toko kecil sementara memungkinkan waralaba asing seperti Wal-Mart dan Tesco masuk ke negara itu.

Perusahaan-perusahaan global kini akan diizinkan memiliki sampai 51 persen saham perusahaan-perusahaan ritel multi-merek di India seperti supermarket. Perusahaan asing juga boleh memiliki hingga 100 persen saham peritel merek tunggal.

Toserba raksasa asing baru itu akan diizinkan berdiri di kota-kota berpenduduk paling sedikit satu juta. Mereka harus menginvestasikan setidaknya 100 juta dolar yang separuhnya harus diinvestasikan dalam infrastruktur pedesaan dan lalu lintas pendinginan dan penyimpanan. 30 Persen produksi mereka juga harus berasal dari pengusaha kecil dan menengah.

Selama bertahun-tahun, peritel global raksasa menunggu India membuka 450 milyar dolar pasar ritel domestiknya, yang didominasi toko-toko milik keluarga.