Pemerintah Ethiopia Nyatakan Gencatan Senjata Sepihak di Tigray 

Tentara pemerintah Ethiopia naik di belakang truk di jalan dekat Agula, utara Mekele, wilayah Tigray, Ethiopia utara, 8 Mei 2021.

Pemberontak di wilayah Tigray, Ethiopia, yang dilanda perang, Selasa (29/6) memperingatkan bahwa pasukannya akan berusaha menghancurkan kemampuan pasukan Ethiopia dan Eritrea, meskipun pemerintah Ethiopia mengumumkan gencatan senjata sepihak di wilayah tersebut.

Pemerintah Ethiopia mengumumkan gencatan senjata di media pemerintah, Senin malam (28/6), dengan mengatakan gencatan itu berlaku secepatnya.

Pengumuman itu muncul setelah konflik hampir delapan bulan di wilayah tersebut dan ketika pasukan dari bekas partai yang berkuasa di Tigray memasuki ibu kota regional, Mekelle, dan menerima sambutan penduduk.

Seorang juru bicara pasukan Tigray yang memerangi pemerintah Ethiopia, Selasa (29/6) dalam sebuah wawancara dengan Reuters memperingatkan Pasukan Pertahanan Tigray jika diperlukan akan memasuki wilayah negara tetangganya, Eritrea, dan Amhara di Ethiopia untuk mengejar pasukan "musuh".

Tank rusak akibat pertempuran antara pemerintah Ethiopia dan pasukan Tigray, dekat kota Humera, Ethiopia, 3 Maret 2021.(REUTERS/Baz Ratner)

Seorang anggota senior pemerintah regional Tigray, Selasa (29/6) juga mengatakan kepada The New York Times bahwa kepemimpinan Tigray berkomitmen untuk "melemahkan atau menghancurkan" kemampuan pasukan Ethiopia dan Eritrea "di mana pun mereka berada."

Juru bicara Departemen Luar Negeri AS Ned Price, Selasa malam (29/6), mengeluarkan pernyataan tertulis yang mengatakan gencatan senjata “bisa menjadi langkah positif jika menghasilkan perubahan di lapangan untuk mengakhiri konflik, menghentikan kekejaman, dan memungkinkan bantuan kemanusiaan tanpa hambatan.”

Price mengatakan Amerika menyerukan "penarikan segera, yang bisa diverifikasi dari semua pasukan Eritrea dari wilayah Ethiopia," yang dikatakannya merupakan langkah yang diperlukan untuk "gencatan senjata yang efektif dan berkelanjutan serta sesuai komitmen yang dibuat pemerintah Ethiopia Maret lalu." [my/ab]