Pembangunan Stadion untuk Piala Dunia di Brazil Terus Bermasalah

Bagian Stadion Arena Sao Paulo yang ambruk ditimpa derek yang jatuh (27/11). (Reuters/Nacho Doce)

Dua pekerja tewas saat derek jatuh dan menghantam struktur bangunan Stadion Itaquerao di Sao Paulo, menumbangkannya ke dinding luar arena.
Berbagai masalah terus melanda stadion-stadion yang sedang dibangun atau direnovasi di Brazil untuk Piala Dunia 2014 dan Olimpiade 2016.

Pada Rabu (27/11), derek jatuh dan menghantam struktur logam seberat 500 ton di Stadion Itaquerao di Sao Paulo, menumbangkannya ke dinding luar arena dan menghancurkan barisan-barisan tempat duduk dan panel LED besar. Dua orang pekerja tewas karenanya.

Sebelumnya, pada 28 Mei, seorang pekerja tewas di tempat konstruksi Arena Amazonia di kota Manaus, karena jatuh dari ketinggian 5 meter saat menyeberangi struktur beton yang dinaikkan.

Sehari sebelumnya, sebagian kecil atap Arena Fonte Nova di kota sebelah timur laut, Salvador, ambruk akibat air yang terakumulasi dari badai. Tidak ada yang terluka saat itu. Para pejabat stadion menyangkal adanya masalah-masalah struktural dalam proyek itu, dan mengatakan robohnya atap disebabkan oleh kesalahan pekerja yang memeriksa atap.

Pihak berwenang di Rio de Janeiro pada 26 Maret menutup Stadion Olimpiade Joao Havelange, yang akan digunakan untuk pertandingan-pertandingan track and field pada Olimpiade 2016, dan mengumumkan pada Juni bahwa stadion itu akan tutup sampai 2015 karena masalah struktur atap. Pemerintah kota mengatakan perlu hampir 18 bulan untuk memperbaiki stadion itu, yang awalnya dibangun untuk acara Pan American Games 2007.

Pada 6 Maret, hujan lebat membanjiri tempat konstruksi di Stadion Maracana di Rio de Janeiro, memaksa pembatalan kunjungan inspeksi FIFA untuk memeriksa renovasi-renovasi yang dilakukan untuk Piala Dunia.

Terakhir pada 11 Juni 2012, seorang pekerja tewas ketika jatuh dari ketinggian 30 meter dalam pembangunan Stadion Mane Garrincha di ibukota Brasilia. (AP)