Para pemimpin dua lembaga utama Uni Eropa, Jumat (24/1) menandatangani perjanjian yang mengatur tentang keluarnya Inggris dari blok tersebut pekan depan, mengukuhkan langkah kedua terakhir dalam Brexit pada acara yang tertutup bagi media.
Presiden Dewan Eropa, Charles Michel mencuit foto-foto mengenai penandatanganan itu dengan presiden komisi eksekutif Uni Eropa yang berpengaruh, Ursula von der Leyen, dengan kehadiran perunding Brexit Michel Barnier.
Today I signed the UK Withdrawal Agreement for the EU together with @vonderleyen Things will inevitably change but our friendship will remain. We start a new chapter as partners and allies.Hâte d’écrire ensemble cette nouvelle page. pic.twitter.com/a7zmGeBwZS
— Charles Michel (@eucopresident) January 24, 2020
Kedua lembaga itu menolak permintaan berulang kali dari media untuk mendapat akses ke acara yang kecil tetapi secara legal signifikan, yang menandai untuk pertama kalinya satu negara anggota meninggalkan blok perdagangan terbesar di dunia itu. Cap waktu yang tampak pada foto-foto resmi memperlihatkan upacara itu berlangsung sekitar pukul dua pagi waktu setempat.
“Charles Michel dan saya baru saja menandatangani Perjanjian Keluarnya Inggris Raya dari Uni Eropa, membuka jalan bagi ratifikasinya oleh Parlemen Eropa,” cuit Von der Leyen sekitar enam jam setelah penandatanganan.
.@eucopresident Charles Michel and I have just signed the Agreement on the Withdrawal of the UK from the EU, opening the way for its ratification by the European Parliament. pic.twitter.com/rEqnUnJA2E
— Ursula von der Leyen (@vonderleyen) January 24, 2020
“Berbagai hal tidak terelakkan lagi akan berubah tetapi persahabatan kita akan bertahan. Kita memulai babak baru sebagai mitra dan sekutu,” cuit Michel, mengacu pada hubungan dengan Inggris, juga beberapa jam setelah upacara penandatanganan, dan menambahkan, “Saya tak sabar lagi untuk bersama-sama menulis halaman baru ini.”
Legislasi Inggris mengenai Brexit yang tertunda-tunda dan disengketakan mulai berlaku di negara itu pada hari Kamis (23/1), menyingkirkan penghalang terakhir bagi negara itu untuk meninggalkan Uni Eropa pada 31 Januari, lebih dari 3,5 tahun setelah rakyat dengan selisih suara tipis memilih untuk melakukan demikian pada referendum Juni 2016.
Parlemen Uni Eropa diperkirakan akan meratifikasi kesepakatan Brexit tersebut pada Rabu mendatang, hanya beberapa hari sebelum tenggat. Ini tampaknya merupakan formalitas setelah komite konstitusional yang berpengaruh di parlemen itu menyatakan mendukungnya dengan selisih suara besar pada hari Kamis. [uh/lt]