PBB Tangguhkan Perundingan Perdamaian Suriah hingga Akhir Februari

Pope Francis leads the Chrism Mass on Holy Thursday during which sacred oils are blessed at Saint Peter's Basilica at the Vatican.

PBB hari Rabu (3/2) menangguhkan perundingan perdamaian diantara fraksi-fraksi yang bertikai di Suriah hingga akhir Februari.

Utusan Khusus PBB Staffan de Mistura, yang bolak-balik melakukan diskusi dengan wakil-wakil Presiden Suriah Bashar Al-Assad dan kelompok oposisi yang berusaha menggulingkannya, menyebut penangguhan hingga 25 Februari itu sebagai "jeda sementara" dan tidak menghancurkan apa yang merupakan perundingan perdamaian pertama dalam dua tahun terakhir.

"Ini bukan akhir segalanya," ujar de Mistura, dan menambahkan "ini bukan kegagalan perundingan ini."

Penangguhan sementara perundingan ini terjadi ketika tentara Suriah mengklaim telah mengakhiri pengepungan dua desa Syiah di Aleppo oleh kelompok pemberontak, yang berarti kemenangan besar bagi pemerintah Assad.

Stasiun televisi Suriah mengatakan tentara dan milisi Syiah yang dikenal sebagai Komite Pertahanan Rakyat telah mengakhiri pemblokiran kelompok pemberontak terhadap Nubul dan Zahraa yang sudah berlangsung selama tiga tahun, bagian dari kemajuan pemerintah di Aleppo dalam beberapa hari ini. Kekalahan kelompok pemberontak itu membuat pasukan Suriah kini menguasai rute pasokan dari Aleppo ke perbatasan Turki.

Dalam perkembangan lainnya, kanto berita Suriah SANA mengatakan kelompok pemberontak telah meluncurkan beberapa roket di pemukiman bagian selatan kota Daraa, menewaskan 10 warga sipil dan melukai 41 lainnya.

Pertempuran baru ini berlangsung ketika kelompok oposisi utama Suriah, Komite Perundingan Tingkat Tinggi, memohon donor internasional agar memberi lebih banyak dukungan keuangan bagi rakyat Suriah yang terkena dampak konflik yang sudah berlangsung selama hampir lima tahun itu. [em/ii]