PBB: Kekhawatiran Soal Keamanan Cegah Evakuasi Aleppo

Seorang pria berjalan melewati bangunan yang roboh di kawasan al-Sukkari, Aleppo, Suriah (19/10). Rusia, Kamis (21/10) memerintahkan jeda kemanusiaan di Aleppo diperpanjang 24 jam.

PBB terpaksa menunda evakuasi medis yang direncanakan di Aleppo timur hari Jumat karena tidak ada jaminan keamanan dari kelompok-kelompok yang bertempur di kota di Suriah itu.

"Evakuasi medis orang yang sakit dan cedera sayangnya tidak bisa dimulai pagi ini sesuai rencana karena kondisi belum memungkinkan," ujar juru bicara kantor kemanusiaan PBB, Jens Laerke.

Laerke tidak menyebutkan kelompok mana yang tidak menghormati jeda kemanusiaan yang diperintahkan Rusia sehari sebelumnya. Ia hanya mengatakan, PBB dan penduduk Aleppo berada dalam "situasi yang sangat sulit."

Rusia, Kamis (21/10) memerintahkan jeda kemanusiaan di Aleppo diperpanjang 24 jam.

Suriah dan Rusia berhenti melancarkan serangan udara terhadap Aleppo hari Selasa dan jeda serangan itu sedianya berakhir Kamis malam pukul 07:00 waktu setempat.

Sebagai bagian dari gencatan senjata itu, tentara Suriah membuka delapan koridor yang bisa digunakan warga sipil untuk keluar dari kota itu dengan aman. Dua dari koridor-koridor itu juga disediakan bagi pejuang pemberontak yang ingin meletakkan senjata dan melarikan diri. Satu koridor mengarah ke Turki dan lainnya ke provinsi Idlib, Suriah, yang dikuasai pemberontak.

Di bagian timur Aleppo, menurut PBB, sekitar 250 ribu warga sipil sangat membutuhkan pasokan dan ratusan lainnya, yang sangat membutuhkan perawatan medis, perlu dievakuasi.

Truk-truk PBB dan Palang Merah sarat pasokan telah ditempatkan di dekat perbatasan Turki selama berminggu-minggu, menunggu jaminan bisa dengan aman mengantarkan pasokan bantuan.

Pesawat-pesawat tempur Suriah dan Rusia telah membombardir daerah itu untuk merebut kembali Aleppo dari pemberontak. [ka/lt]