Paus Serukan Persatuan di Republik Afrika Tengah

Warga memenuhi jalan menanti kedatangan Paus Fransiskus di Bangui, Republik Afrika Tengah, 29 November 2015.

Paus Fransiskus menyerukan persatuan di Republik Afrika Tengah dan agar rakyat jangan membiarkan perbedaan agama memecah-belah mereka, ketika Paus berkunjung hari Minggu (29/11) ke negara itu yang selama bertahun-tahun telah dipecah oleh konflik antara militant Muslim dan Kristen.

Dalam pidatonya di istana presiden di Bangui, ia mengatakan ia berharap pemilu yang akan segera diadakan akan memungkinkan negara itu “menjalani bab baru sejarahnya dengan damai.”

Sebelum kedatangannya, Presiden Catherine Samba-Panza mengatakan hari Sabtu orang memandang Paus Fransiskus sebagai pembawa pesan perdamaian.

“Banyak warga Afrika Tengah berharap bahwa pesan yang akan disampaikannya akan mengilhami mobilisasi nasional dan kesadaran bahwa warga Afrika Tengah saling menerima satu sama lain lagi, belajar hidup bersama-sama lagi dan belajar maju menuju perdamaian dan pembangunan kembali negara mereka,” katanya.

Republik Afrika Tengah telah menderita hampir tiga tahun kekerasan sejak kelompok pemberontak yang sebagian besar Muslim, Seleka, menggulingkan Presiden Francois Bozize bulan Maret tahun 2013. Pembunuhan oleh Seleka menimbulkan kebangkitan milisi yang sebagian besar Kristen yang bernama anti-Balaka. [gp]