Paus Minta Para Kardinal Jauhi Mentalitas Kasta, Bela Kaum Lemah

Paus Fransiskus dalam audiensi dengan pasangan dalam perayaan Hari Santo Valentinus di Vatikan (14/2).

Paus mendesak para kardinal untuk memperhatikan mereka yang dipenjara, sakit, tak memiliki pekerjaan dan dianiaya serta mereka yang telah kehilangan iman, berikut juga ateis.

Paus Fransiskus mendesak para pemimpin Katolik Roma untuk menjauhkan diri dari mentalitas "kasta tertutup", mengatakan bahwa kredibilitas Gereja bergantung pada kemampuannya untuk menolong kaum papa dan teraniaya dalam marginalisasi masyarakat.

Paus menyerukan Gereja yang lebih pengampun dan welas asih dalam misa di Basilika Santo Petrus, Minggu (15/2), dengan para kardinal baru yang dipilih Sabtu.

Sejak pemilihannya dua tahun lalu sebagai paus Amerika Latin pertama, Paus Fransiskus telah mendorong para pemimpin Gereja untuk meninggalkan zona nyaman dan hak istimewa mereka dan lebih dekat dengan umat, terutama kaum miskin.

Ia mengatakan pada para kardinal baru Gereja bahwa mereka perlu bergerak "dengan keberanian dan determinasi, menyingsingkan lengan baju dan bukannya hanya berdiri dan menonton secara pasif penderitaan di dunia."

Paus mengatakan para pemimpin Gereja berumat 1,2 miliar orang itu seharusnya melawan godaan untuk "menjadi kasta tertutup tanpa semangat gerejawi yang otentik."

Ia mendesak mereka untuk memperhatikan mereka yang dipenjara, sakit, tak memiliki pekerjaan dan dianiaya serta mereka yang telah kehilangan iman, berikut juga ateis.

Ia mengatakan mereka harus keluar dari dinding-dinding Gereja dan mencari mereka yang jauh di pinggiran kehidupan.

"Kita tidak akan menemukan Tuhan kecuali kita benar-benar menerima orang-orang yang termarginalkan…," ujarnya.