Paus Makan Siang dengan Orang Miskin, Cela 'Sirene Populisme'

Paus Fransiskus dalam acara makan siang bersama dengan orang-orang miskin, pada Hari Orang Miskin Sedunia di Vatikan, 13 November 2022. (Foto: REUTERS/Remo Casilli)

Paus Fransiskus makan siang bersama ratusan pengungsi, orang miskin dan tunawisma, Minggu (13/11). Ia mengimbau diperbaruinya komitmen untuk membantu masyarakat yang paling lemah dan mengecam “sirene populisme” yang menenggelamkan jeritan minta tolong mereka.

Fransiskus merayakan Hari Orang Miskin Sedunia yang diadakan Gereja Katolik. Ia mengundang sekitar 1.300 orang miskin ke Vatikan untuk Misa dan makan siang khusus. Anak-anak memeluk lehernya ketika dia duduk di salah satu dari puluhan meja yang disiapkan di aula audiensi Vatikan.

Dalam Misa sebelumnya, Paus mengecam ketidakpedulian yang ditunjukkan dunia kepada para migran dan orang miskin, serta “orang pembawa malapetaka” yang mengobarkan ketakutan dan konspirasi tentang migran demi keuntungan pribadi. “Janganlah kita terpesona oleh sirene populisme, yang mengeksploitasi kebutuhan nyata masyarakat dengan solusi yang seenaknya dan serampangan,” ujar Fransiskus.

Paus Fransiskus makan siang bersama dengan orang-orang miskin, pada Hari Orang Miskin Sedunia di Vatikan, 13 November 2022. (Foto: REUTERS/Remo Casilli)

Peringatan tahun ini terjadi sewaktu Italia kembali menjadi pusat perdebatan Eropa tentang migrasi. Pemerintahan Perdana Menteri Giorgia Meloni yang berhaluan sayap kanan akan berhadapan langsung dengan Prancis mengenai nasib orang-orang yang diselamatkan di Laut Tengah. Selama berhari-hari Italia melarang empat kapal penyelamat berlabuh, sampai akhirnya membiarkan tiga kapal menurunkan penumpangnya minggu lalu dan memaksa Prancis untuk mengambil kapal keempat.

Kebuntuan itu memicu pertikaian diplomatik. Akibatnya, Prancis menangguhkan partisipasinya dalam program redistribusi migran Eropa dan memperketat penyeberangan di perbatasannya dengan Italia.

BACA JUGA: Paus Fransiskus Bahas Soal Korban Perang Ukraina

Paus menyesalkan bahwa perang di Ukraina hanya menambah penderitaan orang miskin, yang belum pulih dari pandemi virus corona, serta dari bencana alam dan perubahan iklim.

Selain makan siang, diadakan pemeriksaan medis gratis. Program ini sempat terhenti karena COVID-19 dan dimulai lagi minggu ini di Lapangan Santo Petrus. Program itu menyediakan vaksin, tes darah, elektrokardiogram, tes hepatitis C, TBC dan HIV. Paroki-paroki setempat juga membagikan 5.000 kotak makanan yang disumbangkan oleh sebuah pasar swalayan. [ka/ab]