Misa Natal: Paus Fransiskus Kecam Kehidupan Yang Berlebihan

Paus Fransiskus mencium patung bayi Yesus pada malam Natal di basilika Santo Petrus, Vatikan Kamis malam (24/12).

Dalam khotbah misa malam Natal, Paus mengecam apa yang disebutnya kecanduan masyarakat dengan konsumerisme, kesenangan, kelebihan materi, dan kekayaan.

Paus Fransiskus yang memimpin 1,2 miliar penganut agama Katolik Roma, merayakan misa malam Natal di Basilika Santo Petrus Kamis (24/12).

Dalam khotbahnya, Paus mengecam apa yang disebutnya kecanduan masyarakat dengan konsumerisme, kesenangan, kelebihan materi, dan kekayaan.

Mencatat kesederhanaan kelahiran bayi Yesus di sebuah kandang, Fransiskus mengatakan, Yesus “menyerukan kepada kita untuk bertindak bijaksana, atau dengan perkataan lain, hidup secara sederhana, berimbang, konsisten, dan mampu membedakan mana yang perlu dan mana yang tidak.

Paus dari Argentina berusia 79 tahun itu juga memanfaatkan khotbahnya untuk mengemukakan beberapa tema utama dari kepausannya: pengampunan, kasih sesama, empati, dan keadilan.

“Dunia ini terlalu sering bersikap kejam pada orang berdosa, tetapi bermurah kepada dosanya sendiri, kita perlu membina rasa keadilan yang kuat, untuk mencamkan dan melaksanakan kehendak Allah,” katanya.

Anak-anak dari negara-negara yang baru-baru ini dikunjungi Paus, termasuk Sri Lanka, Filipina, Amerika, dan baru-baru ini, tiga negara Afrika, meletakkan karangan bunga di seputar patung bayi Jesus dekat altar, setelah Fransiskus membuka dan mencium patung itu.

Pada Jumat, puluhan ribu orang diantisipasi akan berkumpul di alun-alun Santo Petrus untuk mendengarkan pesan Fransiskus yang tradisional, “Urbi et Orbi”. [jm]