Pasukan Elit Garda Revolusi Iran Bantu Suriah

Komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari mengatakan, Teheran siap memberikan bantuan militer kepada Damaskus jika Suriah diserang pasukan asing (16/9).

Iran menyatakan para penasihat dari pasukan elit Korp Garda Revolusi Iran berada di Suriah dan menyediakan bantuan non-militer bagi pemerintah Suriah.
Pejabat militer Iran juga mengatakan bahwa Teheran mungkin mengambil tindakan militer jika sekutu terdekatnya itu diserang oleh pasukan asing.

Pernyataan komandan Garda Revolusi Iran, Mohammad Ali Jafari, hari Minggu itu merupakan pengakuan resmi pertama mengenai kehadiran militer Iran di Suriah, di mana aksi penindakan keras pemerintah terhadap pemberontak oposisi yang telah berlangsung 18 bulan mengakibatkan ribuan orang tewas.

Media Iran mengutip Jafari yang mengatakan bahwa sejumlah anggota Pasukan Quds hadir di Suriah. Ia tidak menyebutkan berapa jumlahnya tetapi mengatakan mereka memberi bantuan intelektual dan konsultasi.

Pasukan Quds adalah unit Garda Revolusi yang dibentuk untuk menyebarkan ideologi Iran ke luar negara itu. Pasukan ini dituduh merencanakan serangan-serangan di Irak sejak tersingkirnya mendiang diktator Saddam Hussein.

Para pejabat Amerika bulan ini menyatakan bahwa Irak memfasilitasi pengiriman senjata ke Suriah dengan membuka wilayah udaranya bagi pesawat Iran. Baghdad menyangkal tuduhan tersebut.

Jafari juga mengatakan serangan Israel terhadap Iran akan memicu tindakan balasan terhadap pangkalan-pangkalan Amerika di kawasan dan bahwa perdagangan melalui Selat Hormuz akan terganggu.

Sementara itu, kekerasan berlanjut di Suriah, sewaktu pasukan pemerintah hari Minggu menyerang distrik-distrik yang dikuasai pemberontak di kota Damaskus, Aleppo, Daraa, Hama, Homs dan Deir Ezzor dengan bombardemen lewat udara dan gempuran hebat artileri.

Syrian Observatory for Human Rights yang berbasis di Inggris mengatakan sedikitnya 20 orang tewas dalam pertempuran itu.