Partai Demokrat Cari Cara Baru setelah Kekalahan pada Pemilu AS

Nancy Pelosi, ketua minoritas DPR AS dari Partai Demokrat, berhasil mempertahankan posisinya (foto: dok).

Partai Demokrat yang berusaha pulih dari kekalahan pemilu dan mencari cara untuk melangkah maju, hari Rabu (30/11) mempertimbangkan kepemimpinan baru di DPR. Tapi Tim Ryan yang mencalonkan diri untuk jadi ketua minoritas akhirnya gagal menggantikan Nancy Pelosi, ketua minoritas yang lama.

Pesan Hari Pemilu dari pemilih Partai Demokrat dari seluruh pelosok Amerika didengar di Capitol Hill secara mengejutkan tapi jelas, dan semuanya terkait penciptaan lapangan pekerjaan.

Selagi Partai Demokrat berusaha pulih dan berjuang mencari cara baru untuk melangkah ke depan, pesan itu dijadikan moto penting oleh anggota DPR Tim Ryan ketika ia mencalonkan diri dan menentang ketua minoritas di DPR Nancy Pelosi. Perjuangan Ryan gagal tetapi pesan itu tetap dipertahankannya.

“Lapangan pekerjaan, upah, pensiun, tunjangan. Yang harus kita bahas adalah upah minimum, pendapatan kelas menengah yang tidak menyaksikan peningkatan selama tiga puluh tahun, dan kami faham dengan pesan itu,” kata Tim Ryan.

Pelosi berhasil mempertahankan kepemimpinannya dan mengatakan hal-hal yang diperjuangkan selanjutnya di DPR berikutnya akan lebih penting lagi.

“Nasib negara, kejayaan dan karakter negara kita diserang dan kita harus bertindak untuk mengatasi ketakutan yang melanda sebagian rakyat," ujar Pelosi.

Perjuangan Ryan agar perwakilan Demokrat lebih beragam sifatnya, berhasil menempatkan seorang perempuan kulit berwarna dalam kepemimpinan Partai Demokrat.

“Sebagai seorang ibu yang juga harus bekerja, saya memahami betapa sulitnya menyeimbangkan tuntutan kehidupan keluarga dengan pekerjaan, dan kami berharap dimasa depan kehidupan keluarga pekerja ini akan bisa lebih dipermudah jalannya,” kata Linda Sanchez.

Seruan dari pemilih Demokrat terdengar lantang awal bulan ini di Capitol Hill dan juga dikumandangkan oleh Senator Bernie Sanders, …. Dia mengatakan bahwa saatnya sudah tiba agar fihak Demokrat berpaling ke arah yang baru.

"Partai Demokrat harus mengenali beberapa kenyataan yang penting, hal-hal yang disadari oleh Donald Trump. 1/3 dari kaukus Partai Demokrat berpaling dari Pelosi dan memilih Ryan, tetapi meskipun Partai Demokrat pulih dari perpecahan itu, masih ada yang gigih mengingatkan bahwa Partai Demokrat telah memenangkan suara terbanyak," kata Sanders.

“Lebih banyak warga, dan selisihnya mencapai beberapa juta, memilih agenda yang diwakili kelompok kepemimpinan Demokrat ini,” ujar Steny Hoyer.

"Juga kesadaran rakyat bahwa Amerika akan dipimpin oleh sebuah pemerintahan Trump akan mempermudah bagi Demokrat untuk menawarkan agendanya kepada pemilih nantinya," tambahnya.

"Mereka akan menyaksikan sikap Partai Republik sebenarnya dan mereka akan berbondong-bondong kembali kepada kita untuk melindungi Medicare dan Social Security mereka, melindungi peluang yang mereka miliki, mengakses layanan kesehatan yang terjangkau bagi anak-anak mereka, mendapat pendidikan tinggi dan akses ke perdagangan,” papar Mercy Kaptur.

Dengan berakhirnya persaingan diantara kalangan Partai Demokrat kini Pelosi punya tantangan yang lebih besar yaitu menghadapi Donald Trump sebagai Presiden. [my/jm]