Para Pemimpin NATO Hadiri Hari Terakhir KTT

Para pemimpin NATO bertemu Kamis (30/6) di Madrid, Spanyol, untuk hari terakhir pertemuan puncak. (Foto: Reuters)

Para pemimpin NATO bertemu pada Kamis (30/6) di Madrid, Spanyol, untuk hari terakhir pertemuan puncak yang termasuk menyetujui Konsep Strategis baru untuk aliansi tersebut, menyebut “agresi Rusia,” “tantangan sistemik yang ditimbulkan oleh Republik Rakyat China” dan “pendalaman kemitraan strategis” antara kedua negara itu sebagai prioritas utamanya.

Dalam dokumen itu, aliansi militer Barat yang dibentuk setelah Perang Dunia II mendefinisikan Rusia sebagai “ancaman paling signifikan dan langsung” dan untuk pertama kalinya menyebut berbagai tantangan yang ditimbulkan oleh China terhadap keamanan, kepentingan, dan nilai-nilai NATO.

Aliansi itu sepakat untuk meningkatkan dukungan untuk Ukraina yang mempertahankan diri dari invasi Rusia, sekarang pada bulan kelima. Sekretaris Jenderal Jens Stoltenberg mengatakan kepada para wartawan awal pekan ini bahwa NATO akan meningkatkan jumlah pasukan siaga tinggi lebih dari tujuh kali lipat, menjadi lebih dari 300.000 – di tengah-tengah apa yang disebutnya sebagai “krisis keamanan paling serius” sejak Perang Dunia Kedua.

BACA JUGA: Konsep Strategis NATO Terbaru Menarget Rusia dan China

Pada hari Rabu, Presiden AS Joe Biden mengumumkan Amerika Serikat sedang memperkuat kehadiran militernya di Eropa, termasuk pengerahan tambahan kapal perusak di Spanyol dan mengerahkan lebih banyak pasukan di tempat-tempat lain, sebagai tanggapan terhadap “lingkungan keamanan yang berubah” dan untuk memperkuat “keamanan kolektif.”

Biden mengatakan AS akan mendirikan markas permanen untuk Korps Angkatan Darat ke-5 di Polandia, menambah brigade rotasi 3.000 tentara dan 2.000 personel lainnya yang akan bermarkas di Rumania, serta mengirim dua skuadron tambahan jet tempur F-35 ke Inggris.

BACA JUGA: Stoltenberg: NATO akan Undang Finlandia, Swedia untuk Bergabung

Juga hari Rabu, dalam pidato virtual untuk NATO, Presiden Ukraina Volodymyr Zelenskyy mengatakan negaranya membutuhkan senjata yang lebih canggih dan sekitar $5 miliar per bulan untuk mempertahankan diri.

“Ini bukan perang yang dilancarkan oleh Rusia hanya untuk melawan Ukraina. Ini adalah perang untuk mendikte kondisi di Eropa—untuk (menentukan) bentuk tatanan dunia pada masa depan,” kata Zelenskiy kepada para pemimpin di KTT NATO. [lt/ab]