Pandemi Jerumuskan Emirates Pada Kerugian Pertama Dalam 33 Tahun

Pesawat Emirates di Bandara Internasional Dubai, Uni Emirat Arab, 13 Januari 2021. (REUTERS/Abdel Hadi Ramahi/File Foto)

Maskapai Emirates mengatakan pemerintah UEA akan terus mendukung perusahaan penerbangan itu melewati pandemi virus corona setelah membukukan kerugian tahunan sebesar $5,5 miliar. Kerugian ini adalah yang pertama dalam lebih dari tiga dekade.

Kerugian tahunan pertamanya dalam lebih dari tiga dekade itu, total bernilai $5,5 miliar. Kerugian akibat krisis kesehatan global bagi Emirates terlihat jelas hasilnya pada Selasa (15 Juni). Pemerintah UEA berjanji untuk terus mendukung maskapai tersebut.

Tetapi Emirates mengatakan pemulihan tidak akan merata, dan tidak ada yang bisa memprediksi kapan krisis ini akan berakhir. Pemerintah UEA telah menyuntikkan tambahan dana $1,1 miliar kepada maskapai itu setelah memberikan suntikan $2 miliar tahun lalu.

Pesawat Boeing 777-300ER Emirates Airline terlihat di Bandara Internasional Dubai di Dubai, Uni Emirat Arab, 15 Februari 2019. (REUTERS/Christopher Pike/File Photo)

Dengan tidak adanya pasar domestik untuk melindungi diri dari pembatasan dan penutupan perbatasan, seluruh operasi Emirates bergantung pada perjalanan internasional.

Pendapatan Emirates anjlok 66 persen menjadi $8,4 miliar untuk tahun ini. Arus penumpang turun lebih dari 88 persen menjadi 6,6 juta. Diperkirakan butuh waktu bertahun-tahun bagi maskapai Emirates untuk pulih dari krisis ini.

Penerbangan internasional yang panjang diperkirakan akan memakan waktu paling lama untuk pulih. Tenaga kerja grup Emirates menyusut lebih dari 30 persen untuk tahun ini.

Tetapi perusahaan milik negara itu bukan satu-satunya maskapai nasional yang mendapatkan bantuan pemerintah. Lufthansa Jerman terpaksa menerima bantuan senilai $11 miliar pada tahun 2020.

Lufthansa, Senin (14 Juni) menyusun rencana untuk memulihkan keuntungan dengan maskapainya yang lebih ramping, dengan jumlah staf dan pesawat yang lebih sedikit. [my/lt]