Pameran Bisnis Ajak Puluhan Pengusaha Cilik Berwirausaha

Sekitar 40 anak berpartisipasi dalam Pameran Bisnis Anak-anak Gaithersburg (21/7). (Foto: VOA/Andy Masfar)

Puluhan anak-anak berusia lima tahun ke atas mengikuti Pameran Bisnis Anak-anak di kota Gaithersburg, negara bagian Maryland hari Sabtu (21/7). Banyak dari para pebisnis cilik itu membuat, memasarkan dan menjual sendiri produk mereka – dari slime beraroma sampai permen sushi.

“Paper race cars $2 each!” Anak-anak ini penuh kreativitas. Kakak beradik Jamison dan Anderson Cheng menjual mobil-mobilan terbuat dari kertas yang dirakitnya sendiri.

“Kalau beli dua, gratis selembar pola mobil kertas yang bisa dirakit sendiri di rumah.”

Anderson dan Jamison Cheng berjualan mobil kertas seharga $2 di Pameran Bisnis Anak-anak Gaithersburg (21/7). (Foto: VOA/Andy Masfar)

​Sementara remaja perempuan Srinidhi, menjual mainan populer slime berwarna-warni dan beraroma yang diberi merek SlimeLuxe. Ada yang baunya seperti stroberi, cereal sampai cokelat.

“Smells like fruitloops… $6 each," katanya menawarkan dagangannya.

“Tadinya saya ikut-ikutan teman membuat slime. Saya senang membuat slime karena menyenangkan. Pertamanya saya jual di sekolah lalu pindah ke website saya sendiri. Pada mulanya kurang laku, tapi begitu orang-orang mulai membeli dan menulis review, penjualan semakin banyak dan saya jadi semakin semangat,” ujar Srinidhi.

Srinidhi adalah salah seorang peserta Pameran Bisnis Anak-anak Gaithersburg (21/07). Dia menjual slime berwarna-warni dan beraroma -- dari aroma es krim, cereal sampai cokelat. (Foto: VOA/Andy Masfar)

Salah seorang pembelinya adalah Livia, 8 tahun. Dia sangat puas dengan kualitas slime yang dibelinya seharga 6 dolar.

“Slime-nya lembut, wangi dan lentur. Tidak lengket dan sangat halus. Saya suka sekali,” katanya.

Ini adalah pertama kalinya Children’s Business Fair atau Pameran Bisnis Anak-anak diadakan di kota Gaithersburg, negara bagian Maryland. Penyelenggaranya, Yu-Ting Hung mengatakan tahun ini, terdapat 24 stan dan sekitar 40 anak berpartisipasi.

“Rata-rata usia peserta adalah 8 tahun, dan bahkan yang paling muda 5 tahun. Banyak dari mereka melakukan berbagai kegiatan sendiri, dari mendirikan stan, membuat produk, berinteraksi dengan orang lain sampai menjual produk kepada pembeli,” tuturnya.

Di balik para pebisnis cilik yang kreatif dan semangat ini, ada orangtua yang sangat mendukung. Seperti Tia Williams yang memberi modal kepada Derico, puteranya yang berusia 12 tahun, untuk berjualan sushi dari permen dan bingkai foto berhias lego.

“Untuk memulai bisnis apapun, perlu modal. Saya anjurkan kepada putera saya untuk menyisihkan uang saku untuk dijadikan modal dan membeli bahan-bahan, seperti membeli tempat sushi permen ini. Jadi kita perlu mengeluarkan modal untuk mendapatkan profit,” kata Tia.

“Target penjualan saya hari ini 70 dolar,” ujar Derico.

Derico (12 tahun) dapat modal dari orangtuanya untuk membuat bingkai berhias lego dan sushi dari permen yang dijual di Pameran Bisnis Anak-anak Gaithersburg. (Foto: VOA/Andy Masfar)

Bevin Clare yang mendampingi kedua anaknya mengatakan acara ini memberikan peluang yang baik bagi anak-anak untuk belajar kewirausahaan.

“Tergantung usianya, mereka bisa diberikan tugas lebih banyak atau lebih sedikit. Kalau sudah besar nanti bisa belajar membuat rencana bisnis. Tapi sekarang mereka belajar berinteraksi dengan pembeli,” kata Clare.

Apakah itu membuat produk atau memasarkannya, penyelenggara berharap keterampilan baru yang diperoleh anak-anak akan berguna.

“Kami yakin setiap anak berpotensi sebagai pebisnis di masa depan. Kami harap lewat acara ini anak-anak mendapat pelajaran berharga yang bermanfaat sepanjang hidup mereka,” tukas Hung.

Selain di Gaithersbug, Pameran Bisnis Anak-anak juga diadakan di berbagai kota lain di AS. [vm/jm]