Palestina: Transisi Lambat Laun dengan Israel Tidak Wajar

Presiden Palestina Mahmoud Abbas (tengah) saat menyambut tahanan yang dibebaskan Israel di Ramallah, Tepi Barat. (Foto: Dok)

Mahmoud Abbas mengatakan tidaklah wajar mengizinkan Israel “menarik diri secara lambat-laun” dari Lembah Yordania.
Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan bangsa Palestina dapat menerima kehadiran militer Israel di Tepi Barat selama masa transisi tiga tahun sebagai bagian dari perjanjian perdamaian. Tetapi, Abbas mengatakan “siapapun yang mengusulkan transisi 10 atau 15 tahun” tidak sungguh-sungguh mengenai persetujuan perdamaian tersebut.

Dalam wawancara yang disiarkan pada konferensi keamanan Israel, Abbas mengatakan tidaklah wajar mengizinkan Israel “menarik diri secara lambat-laun” dari Lembah Yordania, satu daerah di Tepi Barat yang berbatasan dengan Yordania dan yang telah menjadi masalah pokok dalam perundingan perdamaian Israel-Palestina.

Israel menghendaki kehadiran yang tetap di sepanjang perbatasan strategis, dan Palestina menuntut agar Israel mundur segera setelah negara Palestina terbentuk.

Abbas mengatakan pihak ketiga, seperti NATO, dapat mengambil alih penjagaan keamanan pada waktu penarikan.