Pakar: Potongan Lain MH370 Mungkin Masih Terapung

Polisi memeriksa potongan logam yang ditemukan di pantai di Saint-Denis, Pulau Reunion di Samudera Hindia (2/8). (AFP/Richard Bouhet)

Pakar Australia mengatakan penemuan potongan membuatnya menyimpulkan pesawat Boeing 777 yang hilang itu pecah, kemungkinan ketika pesawat itu menabrak air hampir 17 bulan lalu.

Jika potongan sayap yang ditemukan di bagian barat Samudera Hindia ternyata berasal dari pesawat Malaysia Airlines Penerbangan MH370 yang hilang, para pakar mengatakan, ada kemungkinan potongan lain juga terapung, tidak tenggelam ke dasar samudera. Namun penemuan kepingan itu tetap bagian yang sulit.

John Page, pakar rancangan pesawat terbang di New South Wales University di Australia, mengatakan penemuan potongan itu pekan lalu di Pulau Reunion membuatnya menyimpulkan pesawat Boeing 777 yang hilang itu pecah, kemungkinan ketika pesawat itu menabrak air hampir 17 bulan lalu.

Ia mengatakan bahwa sekalipun badan utama pesawat itu kemungkinan telah tenggelam, ia bependapat kepingan yang lain dan ringan yang tersambung dengan sayap dan ekor kemungkinan telah terapung bebas dan mungkin masih terapung – potongan-potongan seperti flap, elevator, ailerons dan rudders.

Penemuan kepingan itu, yang telah dibawa ke Perancis, kemungkinan merupakan perkembangan signifikan dalam salah satu misteri penerbangan paling besar. Malaysia Airlines MH370 hilang Maret 2014 ketika sedang terbang dari Kuala Lumpur menuju Beijing dengan 239 orang di dalamnya.