Oposisi Venezuela Minta Referendum untuk Copot Presiden

Antrian untuk mengukuhkan tanda tangan mereka di Dewan Nasional Pemilu. Caracas, Venezuela. (AP Photo/Fernando Liano).

Sebagai salah satu persyaratan oleh dewan pemilu, ribuan orang memindai sidik jari mereka untuk mengukuhkan tanda tangan yang mereka berikan dalam usaha untuk meminta referendum guna mencopot Presiden Nicolas Maduro dari jabatannya.

Pendukung kelompok oposisi Venezuela menunggu dalam antrian panjang hari Senin, untuk mengukuhkan tanda tangan mereka sebagai bagian dari proses yang panjang untuk meminta referendum guna mencopot Presiden Nicolas Maduro dari jabatannya.

Ribuan orang di seluruh negara itu memindai sidik jari mereka, sebagai persyaratan oleh dewan pemilu bahwa orang-orang yang menandatangani referendum terhadap presiden itu harus mengukuhkan tanda tangan mereka .

Para pemimpin oposisi mengajukan satu juta tanda tangan untuk mengadakan referendum itu, jauh lebih banyak daripada 200.000 yang dibutuhkan untuk melanjutkan ke langkah berikutnya. Mereka berpendapat bahwa persyaratan terbaru untuk memverifikasi tanda tangan petisi itu adalah bagian dari upaya Presiden Maduro untuk menghambat referendum.

Proses verifikasi itu dilanjutkan sampai Jumat.

Jika tanda tangan yang divalidasi itu dianggap cukup, pihak oposisi kemudian akan berusaha mengumpulkan tanda tangan dari 20 persen pemilih atau sekitar empat juta orang, sebelum referendum dapat dilaksanakan.

Pihak oposisi menyalahkan kebijakan sosialis Presiden Maduro karena timbulnya masalah kekurangan pangan dan obat-obatan, naiknya inflasi dan semakin seringnya listrik padam.

Maduro terpilih dengan perbandingan suara tipis pada tahun 2013 menyusul kematian pemimpin sosialis Hugo Chavez.

Negara kaya minyak yang dulu dibanjiri uang itu, kini perekonomiannya anjlok karena jatuhnya harga minyak.

Pihak oposisi Venezuela berusaha untuk mengadakan referendum pada akhir tahun yang jika berhasil, akan memicu pemilu baru. Waktunya penting karena jika referendum tidak diadakan sampai tahun 2017 dan Maduro kalah daam pemilihan umum, dia akan digantikan oleh wakil presidennya, yang secara efektif membuat Partai Sosialis terus berkuasa. [ps/isa]