Prakarsa 20-halaman pemerintahan Obama itu, yang dikeluarkan hari Kamis, menyebut langkah-langkah tertentu untuk memperkuat dan memperluas kerjasama dengan para pengurus masyarakat yang kemungkinan akan menjadi sasaran kekerasan kaum ekstrimis.
Rencana itu mengatakan perlawanan terhadap kekerasan ekstrimisme dan terorisme yang diilhami oleh al-Qaida, cabang-cabangnya serta penganutnya, adalah prioritas tertinggi.
Rencana tersebut mengemukakan bahwa bentuk-bentuk lain ekstrimisme tidak akan diremehkan, dan sebagai contoh, menyebut serangan bulan Juli lalu oleh kaum ekstrimis sayap-kanan di Norwegia, dengan mengatakan “masyarakat bebas menghadapi ancaman dari berbagai ektrimist.
Rencana tersebut mengharuskan usaha baru untuk menganalisa dampak Internet dan jejaring sosial dalam meradikalisasi orang Amerika dari luar negeri. Rencana itu juga memuat daftar langkah untuk mengetahui masyarakat yang mungkin akan menjadi sasaran kaum ekstrimis untuk merekrut dan meradikalisasi, dan mengaitkan mereka dengan usaha anti-terorisme federal, negara bagian dan kabupaten.
Parakarsa baru itu mengadakan satuan tugas para pejabat tinggi dari berbagai departemen untuk memastikan bahwa pemerintah federal berkomunikasi secara erat dengan masyarakat-masyarakat setempat. Satuan tugas tadi akan melapor kepada Presiden setiap tahun.