Obama Ungkapkan Penyesalan Skandal Mata-mata AS terhadap Jepang

Presiden AS Barack Obama (kanan) saat menerima PM Jepang Shinzo Abe di Gedung Putih, 28 April 2015 lalu (foto: dok).

Pernyataan Presiden AS Barack Obama itu disampaikan saat melangsungkan pembicaraan telepon dengan PM Jepang Shinzo Abe.

Jepang mengatakan, Presiden AS Barack Obama telah mengungkapkan penyesalan atas dugaan bahwa Amerika melakukan pengawasan terhadap sejumlah pejabat tinggi Jepang.

Menurut juru bicara pemerintah Jepang Yoshihide Suga, pernyataan Obama itu disampaikan saat Presiden Obama melangsungkan pembicaraan telepon dengan PM Jepang Shinzo Abe.

Suga mengatakan, Presiden Obama menyatakan sangat menyesal karena kasus itu menjadi perdebatan hebat di Jepang. Meskipun demikian, Suga tidak mengatakan apakah Obama secara spesifik mengukuhkan adanya tindakan intelijen itu.

Ia menambahkan, Abe mengungkapkan keprihatinan serius mengenai insiden itu dan menyatakan bahwa dugaan adanya aksi intelijen tersebut bisa merusak kepercayaan antara kedua negara yang bersekutu itu.

Para pejabat Gedung Putih belum berkomentar atas perkembangan ini.

Media pengungkap informasi rahasia WikiLeaks bulan lalu mempublikasikan dokumen-dokumen yang menunjukkan Amerika memata-matai 35 perusahaan, kementerian, dan individu di Jepang.

WikiLeaks mengatakan, penyadapan yang diduga dilakukan Amerika ini menyangkut topik-topik seperti hubungan Amerika-Jepang, negosiasi perdagangan, dan strategi perubahan iklim. Wikileaks menyatakan, aksi penyadapan itu berlangsung sejak tahun 2006, sewaktu Abe menjabat pertama kali sebagai perdana menteri.