Obama Rayakan Pertumbuhan Perdagangan dengan Afrika

Presiden AS Barack Obama berbicara kepada media di Gedung Putih, Rabu (22/7).

Presiden Obama mengatakan itu hari Rabu (22/7) malam dalam resepsi di Gedung Putih untuk merayakan penandatanganan Undang-Undang Pertumbuhan dan Kesempatan Afrika.

Presiden Amerika Barack Obama merayakan pertumbuhan kaitan ekonomi Amerika dengan sub-Sahara Afrika sementara bersiap-siap untuk berkunjung ke Ethiopia dan Kenya dalam beberapa hari mendatang.

Berbicara Rabu (22/7) malam dalam resepsi Gedung Putih merayakan penanda-tanganan Undang-Undang Pertumbuhan dan Kesempatan Afrika, Obama mengatakan walaupun banyak tantangannya, Afrika sangat dinamis dan ulet, dengan kesempatan yang luar biasa bagi Amerika Serikat.

Ia mengatakan undang-undang perdagangan itu akan terus mendorong praktek pemerintahan yang baik, hak-hak buruh dan hak azasi manusia di Afrika.

Obama bulan lalu menanda-tangani perpanjangan 10 tahun wewenang perdagangan utama negara itu dengan Afrika – usaha 15-tahun yang telah meningkatkan perdagangan Amerika-Afrika ke $ 73 milyar tahun lalu, dan ekspor Amerika sedikit lebih dari separuh jumlah itu.

Lebih dari 40 negara sub-Sahara layak memperoleh manfaat perdagangan berdasarkan undang-undang tadi, yang memberi bebas bea atas sebagian besar impor dari Afrika yang memasuki Amerika Serikat. Dua dari negara utama yang memperoleh manfaat itu adalah eksportir minyak Angola dan Nigeria.

Walaupun perdagangan Amerika dengan Afrika telah meningkat dengan cepat, ini masih ketinggalan dari China yang lapar sumber daya alam, yang sekarang mencapai $ 200 milyar setahun perdagangannya dengan Afrika, dan dengan 28 negara Uni Eropa mencapai $ 140 milyar.

Obama telah melakukan usaha sungguh-sugguh untuk meningkatkan hubungan Amerika dengan Afrika. Bulan Augustus lalu, ia mengadakan Pertemuan Puncak Perdana para pemimpin Amerika-Afrika di Washington.