Obama, Putin Bentrok soal Solusi Konflik Suriah

Presiden Rusia Vladimir Putin (kiri) bertemu Presiden AS Barack Obama di sela-sela Sidang Umum PBB di New York, Senin (28/9).

Presiden Rusia Vladimir Putin yang berpidato di PBB memperingatkan bahwa merupakan "kesalahan besar" tidak melibatkan pemerintah Assad dalam memerangi pemberontak ISIS di Suriah.

Presiden Amerika Barack Obama dan Presiden Rusia Vladimir Putin hari Senin (28/9) di PBB bentrok tajam mengenai cara mengakhiri empat tahun perang saudara di Suriah.

Menjelang pertemuan langsung kedua pemimpin itu, Obama mengatakan kepada Sidang Majelis PBB bahwa setelah pertumpahan darah yang banyak menimbulkan korban dan kekacauan, Suriah tidak bisa kembali pada keadaan sebelum berang. Ia menyerukan "pengaturan transisi" untuk menyingkirkan Presiden Bashar al-Assad.

Tapi Putin yang berpidato di PBB untuk pertama kalinya dalam satu dekade, memperingatkan bahwa merupakan "kesalahan besar" tidak bekerja sama dengan pemerintah Assad dalam memerangi pemberontak ISIS yang berusaha menyingkirkan pemimpin Suriah itu. Ia menyerukan "koalisi luas" untuk melawan pejuang-pejuang ISIS seperti aliansi "anti Hitler" yang berjuang bersama dalam PD II.

Obama mengatakan tidak ada "jawaban mudah" bagi perang di Suriah tapi mengatakan diplomasi harus digunakan untuk "mencapai perjanjian antara rakyat Suriah untuk hidup bersama dengan damai". Ia mengecam Assad sebagai seorang pemimpin "yang membom rakyatnya sendiri, dan ini bisa dianggap sebagai serangan terhadap seluruh umat manusia. [my/ii]