Obama, Clinton Serukan Perdamaian Israel-Palestina

Presiden AS Barack Obama lewat konferensi video menyapa peserta acara peringatan 20 tahun dibunuhnya mantan PM Yitzhak Rabin di Tel Aviv, Israel (31/10). (AP/Sebastian Scheiner)

Obama mengajak semua pihak meneladani hidup dan impian mantan PM Israel, Yitzhak Rabin, yang mendorong perdamaian dengan Palestina.

Presiden AS Barack Obama hari Sabtu (31/10) menyerukan perdamaian antara warga Israel dan Palestina dalam acara mengenang mendiang perdana menteri Israel Yitzhak Rabin.

Lewat video, Obama menyapa puluhan ribu orang Israel dalam acara itu yang dilangsungkan hampir 20 tahun sejak pembunuhan Rabin oleh seorang ekstremis Yahudi yang menentang perdamaian dengan Palestina.

“Dalam masa-masa sulit saat ini bagi rakyat Israel, rakyat Palestina dan kawasan ini, hidup dan impian Yitzhak masih mengilhami kita semua. Apa yang ia ucapkan malam itu masih benar adanya. Dengan datang hari ini, Anda menunjukkan bahwa rakyat benar-benar ingin perdamaian dan menolak kekerasan,” kata Obama.

Mantan presiden Amerika Bill Clinton, yang pernah berhubungan langsung dengan Rabin, hadir dalam acara hari Sabtu itu di Tel Aviv.

Di tempat lain di Israel hari Sabtu, demonstran Palestina bentrok dengan polisi Israel sementara ribuan orang menghadiri pemakaman lima remaja. Kelimanya ditewaskan pasukan Israel karena menikam atau hendak menikam warga Yahudi.

Gelombang kekerasan terbaru antara Israel dan Palestina berawal dari kabar rencana Israel dalam mengambil alih sebuah kompleks ibadah yang dianggap suci baik oleh umat Muslim maupun Yahudi. Dalam sebulan ini, 11 orang Israel dan sekitar 65 orang Palestina telah tewas.

Israel berulangkali menyanggah kabar itu dan menuduh para pemimpin Palestina menghasut rakyatnya agar melakukan kekerasan. [th]