Obama Bahas Isu Penting bagi Muslim dalam Acara Jamuan Buka Puasa

Presiden Barack Obama memberikan pidato saat menjadi tuan rumah dalam acara jamuan buka puasa bersama di Gedung Putih, Jumat malam (10/8).

Sebagaimana presiden sebelumnya, Presiden Obama juga mengadakan acara buka bersama atau iftar di Gedung Putih hari Jumat (10/8).
Acara buka bersama atau iftar itu digunakan Presiden Obama membicarakan beberapa isu yang penting bagi Muslim.

Kemudian ia mengemukakan penghargaan pribadi kepada Huma Abedin, seorang pembantu utama Menteri Luar Negeri Hillary Clinton, yang oleh sekelompok anggota fraksi Republik di Kongres dituduh mempunyai hubungan dekat dengan Ikhwanul Muslimin atau Persaudaraan Muslim.

Ikhwanul Muslimin, yang kini menjadi partai yang berkuasa di Mesir, adalah organisasi politik dengan agenda mempromosikan Hukum Syariah.

Dalam acara buka bersama di Gedung Putih itu Huma Abedin duduk dekat presiden. Presiden Obama mengatakan “Huma Abedin adalah seorang patriot Amerika dan contoh dari apa yang kita butuhkan di negeri ini – lebih sebagai pegawai negeri dengan sifatnya yang santun, anggun serta kemurahan hatinya."

Abedin telah menjadi sasaran sekelompok kecil anggota fraksi Republik yang konservatif di Kongres termasuk mantan kontestan calon presiden Michele Bachmann yang menuduhnya bagian dari satu konspirasi Muslim untuk mempengaruhi politik luar negeri Amerika.

Namun, setelah munculnya komentar Bachmann itu, beberapa anggota senior fraksi Republik termasuk Senator John McCain dan Ketua Dewan Perwakilan John Boehner beberapa pekan terakhir tampil membela Abedin.

Presiden Obama juga memuji atlit putri Muslim yang bertanding di olimpiade. Ia mengatakan, untuk pertama kali dalam sejarah Olimpiade dalam tiap team terdapat paling tidak seorang atlit putri. Salah satu sebab terjadinya kemajuan yang bersejarah ini, katanya, tiap team dari satu negara yang berpenduduk mayoritas Muslim terdapat atlit putri.

Akhirnya Presiden Obama mengatakan, presiden ke-3 Amerika, Thomas Jefferson menghelat iftar di Gedung Putih lebih dari 200 tahun lalu. Kitab suci Al Qur’an milik Jefferson dipajang pada acara iftar di Gedung Putih hari Jumat itu.