Negara Bagian yang Lindungi Imigran Kriminal dari Deportasi Hadapi Sanksi

Jaksa Agung AS, Jeff Sessions berbicara di Washington DC (foto: dok).

Jaksa Agung Jeff Sessions mengingatkan sejumlah kota dan negara bagian yang melindungi imigran kriminal dari deportasi bisa menghadapi pemangkasan anggaran federal. Sessions hari Senin (28/3) menyerukan pada seluruh warga untuk mematuhi undang-undang imigrasi Amerika. Tetapi kini meluas perlawanan warga terhadap kebijakan imigrasi yang keras, yang oleh banyak warga Amerika dinilai tidak manusiawi.

Demonstrasi sporadis menentang deportasi para imigran terjadi di seluruh Amerika. Sebagian politisi menyampaikan ketidaksetujuan mereka secara terbuka. Salah satu di antaranya Rafael Anchia, pejabat negara bagian Texas dari Partai Demokrat.

"Kebijakan itu membuat komunitas kami takut. Baik komunitas imigran maupun non-imigran sama takutnya. Ini membuat kami merasa sedang diserang. Kita harus ingat bahwa ini semua berawal dari pernyataan Donald Trump selaku panglima tertinggi di negara ini, yang menyebut warga Meksiko sebagai pemerkosa dan penjahat," ujar Anchia.

Sekolah, gereja dan banyak kota kini memutuskan untuk memberikan perlindungan bagi imigran yang tidak memiliki dokumen resmi. Termasuk gereja di Buffalo, New York.

Pendeta Justo Gonzalez mengatakan, ‘’Kami akan membuka pintu kami. Kami akan menyediakan perumahan, makanan dan fasilitas lainnya sehingga mereka merasa aman dan damai.”

Tetapi Jaksa Agung Jeff Sessions hari Senin mengingatkan warga Amerika bahwa akan ada konsekuensi kalau gagal mendeportasi imigran yang terbukti melakukan kejahatan dan ditangkap karena kejahatan-kejahatan tertentu.

“Lebih jauh lagi Departemen Kehakiman akan minta kota-kota atau negara bagian yang memerlukan hibah dari Departemen Kehakiman untuk memenuhi UU Amerika nomor 1373 sebagai syarat,” kata Sessions.

Kemungkinan kehilangan bantuan federal telah mendorong sejumlah kota melepaskan status perlindungan yang mereka miliki.

Walikota Miami-Dade Florida Carlos Gimenez mengatakan, “Penting bagi kami untuk tidak terlibat dalam isu ini karena kami tidak ingin kehilangan anggaran federal, yang kami terima sekarang dan akan terima pada masa depan.”

Tetapi reaksi itu tidak sama di seluruh Amerika. Negara bagian Maryland sedang mempertimbangkan RUU yang akan membuat seluruh negara bagian itu bisa memberi perlindungan bagi imigran. Sessions mengatakan itu merupakan kesalahan besar.

“Saya meminta warga Maryland untuk memahami bahwa hal ini akan membuat Maryland beresiko mengalami aksi kekerasan dan kejahatan. Ini bukan kebijakan yang baik,” tegas Sessions.

Bulan lalu Presiden Donald Trump mengatakan pada Kongres bahwa pemerintahnya hanya menanggapi seruan warga Amerika untuk menegakkan undang-undang imigrasi dan keamanan di perbatasan.

“Dengan menegakkan undang-undang imigrasi, kita akan meningkatkan upah, membantu penganggur, menghemat miliaran dolar dan menjadikan komunitas kita aman bagi siapapun,” ujar Trump.

Jaksa Agung Jeff Sessions mengatakan aturan kota atau negara bagian yang berupaya melindungi para pelaku penyerangan, perampokan, kejahatan narkoba, pemerkosaan dan pembunuhan hanya akan menimbulkan resiko pada warga masyarakat, termasuk komunitas imigran sendiri. [em/ii]