Perangi Militan Al-Shabab, Militer Kenya Terus Gempur Somalia

Pesawat tempur F5 milik Kenya (foto: dok).

Serangan udara militer Kenya di Somalia bagian selatan ini menewaskan banyak warga sipil, termasuk di antaranya anak-anak.

Jet-jet tempur yang diperkirakan milik Kenya mengebom kota Jilib di Somalia bagian selatan, menewaskan sedikitnya 10 orang dan melukai 45 lainnya.

Kata para pejabat lokal, serangan diarahkan pada suatu daerah di mana kelompok militan Al-Shabab sedang membagikan makanan kepada para pengungsi setempat. Menurut laporan, banyak korban tewas adalah warga sipil, termasuk sejumlah anak-anak.

Pemerintah Kenya mengirim sejumlah pasukan ke Somalia permulaan bulan ini untuk menggempur kelompok Al-Ahabab, yang dituduh bertanggung jawab atas sejumlah penculikan orang asing di Kenya.

Kata panglima militer Kenya, jenderal Julius Karangi, tidak ada batas waktu bagi operasi melawan Al-Ahabab. Pasukan Kenya, katanya, akan terus berada di Somalia selatan sampai warga Kenya merasa aman.

Keterlibatan Warga AS

Sementara itu, militan Al-Shabab mengatakan, Minggu (30/10), seorang warga Amerika terlibat dalam serangan atas pangkalan militer Uni Afrika di Mogadishu. Stasiun radio dan situs yang pro-Al-Shabab mengatakan warga Amerika keturunan Somalia tersebut bernama Abdisalam, yang pindah ke Amerika bersama orang tuanya pada usia dua tahun.

Pejabat Amerika belum melakukan verifikasi atas klaim tersebut, kendati beberapa warga Amerika keturunan Somalia diketahui telah pergi ke Somalia untuk bergabung dengan pemberontak.

Kemarin, dua orang penyerang bunuh diri, termasuk warga Amerika tersebut meledakkan bom di depan pangkalan pasukan penjaga keamanan Uni Afrika di Mogadishu. Tidak jelas berapa jumlah korban, tapi Al-shabab mengatakan, puluhan orang tewas.