Militan ISIS Diduga Masih Sandera 20 Wartawan

Militan ISIS di Irak utara (foto: dok). Kawasan Irak utara dan Suriah adalah salah satu yang paling berbahaya di dunia bagi wartawan.

Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) mengatakan ada sekitar 20 wartawan lokal dan internasional yang masih hilang di Suriah.

Wartawan foto Amerika James Foley yang dibunuh kelompok ekstremis ISIS termasuk diantara lebih dari 80 wartawan yang telah diculik ketika sedang meliput konflik di Suriah.

Komite Perlindungan Wartawan (CPJ) mengatakan ada sekitar 20 wartawan lokal dan internasional yang masih hilang di Suriah, dan banyak diyakini disandera militan.

“Suriah adalah salah satu negara paling berbahaya di dunia bagi wartawan,” kata Courtney Radsch dari CPJ. “Konflik di sana sangat penting untuk diberitakan sehingga mereka mengorbankan jiwa.”

Kelompok ISIS telah menyatakan banyak wilayah luas di Suriah timur dan Irak barat laut kekuasaan mereka sebagai negara Islam. Mereka mengatakan Foley dipenggal sebagai balasan atas serangan-serangan udara Amerika terhadap militan itu di Irak utara.

Mereka juga mengancam membunuh satu lagi wartawan Amerika yang mereka sandera jika Amerika tidak menghentikan serangan-serangan udaranya.

ISIS memasang video pemenggalan tersebut di YouTube dan Twitter, tetapi sebagian besar situs Internet tidak mau memasang gambar-gambar itu. Kelompok militan itu mapan dalam media sosial yang selama ini mereka gunakan untuk menyebarkan tujuan jihadnya dan meneror targetnya.

Foley dipenggal seorang anggota ISIS yang memegang pisau di lokasi yang tidak disebutkan. Sejumlah organisasi media memasang gambar dari situs kelompok jihad itu yang menunjukkan Foley berlutut dengan pakaian warga jingga sebelum dibunuh.

Banyak wartawan juga telah diculik oleh pasukan Suriah dan masih hilang. Paling sedikit 54 wartawan telah tewas di Suriah sejak 2012 dan total 66 sejak 1992.