Menteri Kesehatan Jerman Prihatin Soal Turis di Mallorca

Dua anak-anak bermain di tepi pantai Portixol, Palma de Mallorca, di tengah pandemi Covid-19, 26 April 2020. (Foto: dok).

Menteri Kesehatan Jerman, Senin (13/7) menyatakan keprihatinannya mengenai laporan-laporan tentang turis Jerman yang berpesta di sebuah pulau di Laut Tengah tanpa mengenakan masker atau, apapun yang terkait dengan praktik social distancing karena virus corona.

Media setempat di pulau Spanyol, Mallorca, yang menjadi tempat tujuan wisata favorit warga Jerman, sangat kritis terhadap turis Jerman, dengan menyebut perilaku mereka “kacau.”

Pada konferensi pers di Berlin, Jens Spahn mengatakan kepada wartawan bahwa ia memahami ketidaksabaran yang dirasakan orang-orang setelah menjalani lockdown selama berbulan-bulan. Tetapi ia mengatakan risiko penularan Covid-19 secara khusus tinggi pada situasi “pesta.”

Menteri Kesehatan Jerman, Jens Spahn (kanan), memberikan keterangan, disaksikan oleh Lothar Wieler dari Institut Robert Koch untuk pengendalian penyakit, selama konferensi pers mengenai situasi virus korona di Jerman, di Berlin, 17 April 2020.


Ia mengatakan para turis dapat membahayakan para penumpang lain dalam penerbangan mereka, begitu pula dengan orang-orang di tempat asal mereka.

Spahn mengatakan ia tidak ingin melihat ada situasi lainnya seperti di kota Ischgl, Austria, di mana terjadi wabah virus corona besar awal tahun ini.

Spahn juga mendesak warga Jerman agar tidak melakukan pesta-pesta pribadi untuk Oktoberfest, setelah kegiatan resmi dibatalkan tahun ini karena pandemi. Ia mengatakan Jerman tidak akan mengalami gelombang ke-dua COVID-19 akhir tahun ini dan warga Jerman dapat mencegah terjadinya hal itu dengan bersikap hati-hati.

Ia mengatakan Jerman berhasil melandaikan kurva penularan, dengan hanya kurang dari 200 ribu kasus terkonfirmasi dan 9.071 kematian sejauh ini, dan ia meyakini Jerman dapat melakukannya kembali. [uh/ab]