Menteri AS Minta Kerjasama Warga Muslim dalam Perangi Ekstremisme

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika, Jeh Johnson menolak usulan program pengintaian terhadap Muslim AS (foto: dok).

Menteri Keamanan Dalam Negeri Amerika, Jeh Johnson hari Rabu (6/4) meminta kerjasama dari masyarakat Muslim Amerika dalam memerangi ekstremisme.

Serangan teroris di Brussels bulan lalu memperbaharui perdebatan tentang cara bagaimana mencegah kekerasan ekstremisme di Amerika. Beberapa kontestan calon presiden dari Partai Republik memberikan usulan agar dilakukan pengintaian terhadap kawasan penduduk Muslim Amerika.

Menteri Keamanan Dalam Negeri Jeh Johnson Rabu (6/4) mengatakan usulan itu tidak mencerminkan kenyataan.

"Bertentangan dengan ucapan-ucapan politis yang panas belakangan ini, tidak ada satu kawasan atau geto atau kota yang bisa dikurung atau diintai untuk mengawasi Muslim Amerika," kata Johnson.

Meskipun serangan teror di San Bernardino, California 2 Desember tahun lalu membangkitkan kembali kekhawatiran tentang terorisme yang berkembang di dalam negeri, Johnson mengatakan upaya yang ditempuh departemennya untuk mencegah terulangnya serangan semacam di San Bernardino itu umumnya mendapat kerjasama dari kalangan Muslim Amerika.

"Mayoritas besar Muslim Amerika termasuk yang bertugas dalam militer dan pemerintah adalah orang-orang yang patriotis, berdedikasi yang mencintai Amerika. Mereka ingin membantu menciptakan keamanan masyarakat dan negeri kita, sebab mereka memahami bahwa ini adalah negeri mereka juga," papar Johnson.

Johnson juga menampik kecaman tindakan anti terorisme yang dilakukan Departemen Keamanan Dalam Negeri menyasar Muslim Amerika.

"Yang paling menonjol dan barangkali juga paling berbahaya dari kelompok teroris yang sekarang kita hadapi yakni kelompok Negara Islam (ISIS) menyasar Muslim Amerika. Kita harus menanggapinya sebagai masalah keamanan dalam negeri," imbuhnya.

Johnson mengakhiri pidatonya pada simposium itu dengan ajakan kerjasama dan membangun jembatan hubungan, sambil menambahkan masyarakat Muslim Amerika jangan dikucilkan atau dipurukkan. [al]