Menlu Negara Teluk Dukung Arab Saudi dalam Perselisihan dengan Iran

Sekretaris Jenderal Dewan Kerjasama Teluk (GCC) Abdullatif al-Zayani, di markas besar Liga Arab di Kairo pada bulan September 2014, mengatakan dewan menganggap Iran "bertanggungjawab" atas serangan terhadap kedutaan besar Saudi baru-baru ini. (Foto: dok.)

Para menteri luar negeri negara-negara anggota Dewan Kerjasama Teluk (GCC) telah menyatakan dukungan terhadap Arab Saudi terkait sengketa diplomatiknya dengan Iran yang didominasi Syiah.

Dalam suatu pernyataan, Dewan yang beranggotakan Arab Saudi, Bahrain, Qatar, Oman, Kuwait dan Uni Emirat Arab itu mengecam apa yang disebutnya campur tangan Iran terhadap urusan dalam negeri Arab Saudi dan kawasan.

“Dewan Menteri membahas dampak serangan terhadap kedutaan Saudi di Teheran dan konsulat Saudi di kota Mashhad, Iran. Dewan mengecam keras tindakan-tindakan ini dan menyatakan bahwa Iran bertanggungjawab atas aksi teroris ini,” kata Sekjen GCC Abdullatif al-Zayani seusai pertemuan para menteri luar negeri di Riyadh.

Arab Saudi juga meminta Organisasi Kerjasama Islam dan Liga Arab agar mengadakan pertemuan untuk membahas situasi tersebut.

Menteri Luar Negeri Saudi Adel al-Jubeir mengatakan negaranya, yang pekan lalu memutuskan hubungan dengan Iran, akan mempertimbangkan pengambilan langkah-langkah lanjutan. “Kami sedang meninjau langkah-langkah tambahan yang akan diambil jika Iran melanjutkan kebijakannya sekarang ini,” ujarnya.

Ketegangan meningkat setelah Arab Saudi, yang didominasi kelompok Sunni, baru-baru ini mengeksekusi seorang ulama Syiah terkemuka, Sheikh Nimr al-Nimr. Setelah Riyadh mengumumkan eksekusi al-Nimr bersama 46 orang lainnya, demonstran Iran yang marah menghancurkan mebel dan menyulut api di Kedutaan Saudi di Teheran. Para demonstran juga menyerang konsulat Saudi di Mashhad.

Sebagai tanggapannya, Arab Saudi dan Bahrain, yang mayoritas warganya Syiah, memutuskan hubungan diplomatik dengan Iran. Kuwait menarik duta besarnya, Uni Emirat Arab merenggangkan hubungan dengan Iran dan Oman serta Qatar mengecam serangan-serangan tersebut. [uh]