Menlu AS: Suriah Gunakan Gas Sarin terhadap Warganya

Menteri Luar Negeri Amerika Serikat John Kerry

Kepada CNN, Menlu AS John Kerry mengatakan rambut dan sampel darah yang diberikan kepada Amerika Serikat oleh responden di lokasi kejadian positif mengandung gas sarin.
Menteri Luar Negeri AS John Kerry mengatakan pengujian independen telah mengukuhkan penggunaan gas sarin dalam serangan terhadap warga sipil bulan lalu di ibukota Suriah Damaskus.

Kerry mengatakan kepada CNN dalam acara State of the Union, Minggu (1/9) bahwa rambut dan sampel darah yang diberikan kepada Amerika Serikat oleh tim penyelamat di tempat kejadian telah "diuji positif untuk ciri khas sarin."

Komentarnya muncul sehari setelah Presiden AS Barack Obama mengumumkan bahwa ia akan meminta persetujuan Kongres sebelum meluncurkan serangan militer terhadap pemerintah Suriah sebagai balasan atas penggunaan senjata kimia.

Kerry mengatakan yakin bahwa anggota Kongres AS "akan melakukan apa yang benar," tetapi menambahkan bahwa presiden memiliki wewenang untuk bertindak tanpa peduli apa keputusan Kongres.

Kantor berita Suriah mengutip Presiden Bashar al-Assad mengatakan, Minggu, Suriah mampu menghadapi setiap "agresi eksternal."

Oposisi Suriah mengatakan kecewa dengan keputusan Presiden Amerika Barack Obama untuk menunggu mengambil tindakan cepat terhadap Suriah.

Para pejabat oposisi mengatakan penundaan serangan akan memberi kesempatan kepada Presiden Suriah Bashar al-Assad untuk membahayakan lebih banyak lagi warga sipil.