Menlu AS Berada di Bangladesh Bahas Terorisme

Menlu AS John Kerry (kiri) dan PM Bangladesh Sheikh Hasina dalam pertemuan di Dhaka, 29 Agustus 2016 (AFP PHOTO / STRINGER)

Memerangi terorisme merupakan pokok pembicaraan utama ketika Menteri Luar Negeri Amerika John Kerry, bertemu dengan Perdana Menteri Sheikh Hasina dan Menteri Luar Negeri Abul Hassan Mahmood Ali, dalam kunjungan resmi pertama di Bangladesh, Senin (29/8).

Kerry menyampaikan simpati dan dukungan Amerika Serikat kepada negara Asia Selatan itu, yang masih menderita akibat serangan tanggal 1 Juli, yang diklaim oleh ISIS, di sebuah kafe di Dhaka, yang menewaskan 20 orang sandera, 17 dari mereka adalah orang asing.

Sejak serangan itu “telah ada peningkatan dialog dan kami memperdalam kemitraan dan berdialog dengan badan penegak hukum sipil dan militer” sementara Amerika Serikat terus “menjajaki apa lagi yang dapat kami lakukan untuk membantu Bangladesh sementara negara itu menghadapi tantangan-tantangan ini,” kata seorang pejabat tinggi Departemen Luar negeri Amerika ketika memberi keterangan kepada para wartawan sebelum kunjungan tersebut.

Polisi bersenjata, yang di antaranya berada pada jarak beberapa meter dari kendaraan Menlu AS, mengawal rute iring-iringan kendaraan tersebut di jalan-jalan Dhaka yang terkenal macet, banyak dari jalan itu ditutup pada saat rombongan melewati jalan tersebut. Sebagian pengendara mobil berdiri di samping kendaraan mereka di jalan-jalan yang ditutup sementara dan khalayak ramai berdiri di trotoar dan ada menyaksikannya dari gedung-gedung.

Kota yang dahulu relatif aman itu telah semakin sering diserang oleh teroris dengan sasaran orang asing, blogger sekuler dan para aktivis lain, serta para anggota agama minoritas, suatu perkembangan yang mengkhawatirkan di negara Muslim yang terkenal menggabung ketaatan beragama dengan toleransi.

Bangladesh telah berkali-kali menuduh organisasi-organisasi dalam-negeri mendalangi pembunuhan-pembunuhan itu. [gp]