Menlu AS Bahas Penahanan Wartawan AS dengan Menlu Iran

Menteri Luar Negeri AS John Kerry (kiri) dan Menteri Luar Negeri Iran Mohammad Javad Zarif sebelum pembicaraan di Jenewa (14/1). (AP/Rick Wilking)

Zarif mengatakan kepada wartawan bahwa pengadilan Iran, bukan pemerintah, akan menyelesaikan kasus Rezaian.

Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Menteri Luar Negeri John Kerry membicarakan kasus seorang wartawan Washington Post yang ditahan dengan Menteri Luar Negeri Iran Javad Zarif.

Keduanya bertemu di Jenewa Rabu (14/1) untuk membicarakan program nuklir Iran.

Para pejabat Departemen Luar Negeri Amerika mengatakan Kerry memberitahu Zarif bahwa ia menghendaki wartawan Jason Rezaian kembali kepada keluarganya.

Media pemerintah Iran mengatakan Rabu bahwa Rezaian akan diadili dalam Pengadilan Revolusioner Teheran atas tuduhan yang belum diungkapkan.

Rezaian adalah kepala biro Washington Post di Teheran. Ia mempunyai dua kewarganegaraan – Amerika dan Iran – dan telah meringkuk dalam tahanan sejak Juli.

Zarif mengatakan kepada wartawan Rabu bahwa pengadilan Iran, bukan pemerintah, akan menyelesaikan kasus Rezaian. Ia mengatakan pemerintah menyediakan semua bantuan kemanusiaan semampunya.

Nuklir

Kerry sehari penuh berada di Jenewa Rabu untuk membicarakan program nuklir Iran dengan Zarif.

Mereka melakukan pembicaraan pagi dan sore hari, kemudian mengadakan pertemuan lagi yang tidak dijadwalkan malam harinya yang menyebabkan Kerry menangguhkan penerbangan ke Bulgaria. Seorang pejabat Amerika mengatakan pembicaraan itu bermanfaat.

Pembicaraan itu diadakan sebelum para diplomat dari Inggris, China, Perancis, Jerman, Rusia dan Amerika melanjutkan pembicaraan mereka dengan Iran, dalam usaha mencapai persetujuan akhir sebelum batas waktu tanggal 1 Juli.

Sebelum bertemu dengan Kerry, Zarif mengatakan Iran dan keenam mitranya siap mempercepat perundingan mereka. Tetapi, ia mengatakan terserah kepada pihak-pihak lain untuk menunjukkan kemauan politik.

Yang disebut negara-negara P5 plus 1 menghendaki Iran mengurangi program pengolahan uraniumnya supaya Iran tidak dapat membuat bom nuklir. Sebagai imbalannya, sanksi terhadap Iran akan dicabut.

Iran tetap membantah berusaha membuat senjata nuklir.

Pembicaraan tersebut diperpanjang setelah batas-waktu November lalu tidak mencapai persetujuan.