Pemerintah Jamin Stok Pangan Aman Hingga Idul Fitri

  • Iris Gera
Pemerintah memastikan stok kebutuhan pangan untuk menyambut Idul Fitri aman, sehingga masyarakat tidak perlu khawatir.

Pemerintah memastikan masyarakat akan menjalankan Hari Raya Idul Fitri dengan stok pangan dan kebutuhan lainnya aman. Hal tersebut ditegaskan Menko bidang Perekonomian Hatta Rajasa di Jakarta, hari Senin. Masyarakat, menurut Menko, tidak perlu khawatir mengenai kecukupan stok bahan pangan hingga Idul Fitri, yang tinggal beberapa hari lagi, karena pemerintah akan terus menjaga persediaan dan harga.

“(Persediaan) pangan kita cukup. Tidak ada alasan untuk kita kekurangan, baik beras, tepung terigu, gula, daging, daging ayam, cabai dan sayur-sayur serta seluruh bahan-bahan pokok,” jelas Menko Hatta.

Meski demikian, Menko Hatta Rajasa mengakui hingga saat ini harga beras masih cenderung tinggi akibat perubahan cuaca yang masih ekstrim. Tapi, pemerintah berjanji akan segera menstabilkan harga beras.

“Memang beras masih stabil tinggi, oleh sebab itulah maka perhatian saya yang paling utama saat ini adalah stabilisasi harga pangan, utamanya adalah beras, daging dan minyak goreng,” kata Menko Hatta.

Menko Hatta Rajasa menjamin pemerintah akan menjaga agar harga kebutuhan pokok tidak melambung tinggi menjelang Idul Fitri.

Ia menambahkan meski harga beras masih fluktuatif dan cenderung naik, yang terpenting adalah stok masih surplus. Dengan demikian pemerintah bisa menggunakan berbagai upaya untuk menekan ulah para spekulan yang memainkan harga.

“Bulog masih memiliki stok 1,5 juta ton. Kita terus operasi pasar dan juga kita akan melalukan biasanya katakanlah di bulan-bulan puasa, seluruh BUMN kita dan perusahaan-perusahaan swasta besar melakukan pasar-pasar murah,” ungkap Menko Hatta Rajasa.

Dalam kesempatan lain, Kementerian Pertanian akhirnya memutuskan mengimpor gula sebanyak 400.000 ton. Sebelumnya pemerintah masih mempertimbangkan perlu tidaknya impor gula karena sebenarnya pemerintah masih memiliki stok gula hingga akhir tahun ini, sekitar 600.000 hingga 1 juta ton.

Tapi, karena konsumsi gula meningkat sejak awal Ramadhan dan diperkirakan akan tetap meningkat hingga Idul Fitri, Idul Adha, Natal dan Tahun Baru, maka pemerintah memutuskan mengimpor gula untuk berjaga-jaga agar stok tidak terganggu. Selama ini kebutuhan gula dalam negeri setiap bulan sekitar 200.000 ton.