Menkeu AS Desak Tiongkok Biarkan Nilai Mata-Uangnya Naik

Wakil Perdana Menteri Tiongkok Wang Qishan (nomor dua dari kanan) dan Menteri Keuangan AS Timothy Geithner (nomor tiga dari kiri) berdialog dalam sesi pembahasan strategis terkait masalah ekonomi di Beijing (3/5).

Menteri Keuangan AS Timothy Geithner mendesak Tiongkok agar membiarkan nilai mata-uangnya yang dikendalikan dengan ketat itu naik, Kamis (5/3).
Hal ini disampaikan Menkeu Geithner dalam kesempatan pertemuan tahunan para diplomat kedua negara di Beijing terkait masalah ekonomi dan keamanan.

Ucapan Geithner itu dikeluarkan pada pembukaan Dialog Strategis Amerika-Tiongkok selama dua hari, yang telah dibayangi oleh sengketa diplomatik atas seorang aktivis Tiongkok yang mencari perlindungan Amerika. Tidak ada dari kedua pihak menyebut dengan langsung kasus itu dalam pidato pembukaan dialog tersebut.

Geithner meminta kepada Tiongkok agar memperlancar reformasi ekonominya. Ia mengakui bahwa Tiongkok telah membiarkan mata uang Yuan naik kira-kira 13 persen terhadap dolar Amerika dalam dua tahun yang lewat. Namun menurut Geithner, kenaikan nilai Yuan yang lebih besar akan baik bagi kepentingan ekonomi jangka panjang Amerika dan Tiongkok.

Wakil Perdana Menteri Tiongkok Wang Qishan membela kebijakan moneter Tiongkok, dengan mengatakan Beijing telah mencapai kemajuan mengenai hal itu. Ia juga mendesak Washington agar jangan mempolitisasi masalah ekonomi.

Amerika telah lama menuduh Tiongkok turun tangan dalam bursa mata uang untuk menurunkan nilai Yuan. Nilai yang lebih rendah berarti barang buatan Tiongkok lebih murah bagi pembeli di luar negeri dan ini meningkatkan ekspor.