Masyarakat Indonesia Harus Tetap Bersatu dan Damai

  • Fathiyah Wardah

Relawan Prabowo-Hatta dan Jokowi-JK melakukan deklarasi damai di Balai Kartini, Jakarta, Minggu (20 Juli). (VOA/Fathiyah Wardah)

Relawan dua pasang calon presiden dan calon wakil presiden menggelar acara deklarasi damai jelang pengumuman pemenang Pemilu Presiden 2014.

Relawan pasangan Prabowo Hatta, Jokowi-Jusuf Kalla menggelar acara deklarasi damai bersama jelang pengumuman pemenang Pemilu Presiden 2014 di Balai Kartini, Jakarta, Minggu.

Dalam deklarasi damai itu, para relawan dari dua kubu membacakan pernyataan sikap dan menandatangani kesepakatan bersama.

Isi pernyataan dan kesepakatan bersama tersebut diantaranya menjaga dan mendahulukan keutuhan NKRI, Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Menjaga persatuan dan menciptakan suasana damai dengan tidak melakukan pengerahan massa serta mengajak seluruh elite politik dari kedua belah pihak untuk menghentikan sikap dan tindakan saling mendiskreditkan atau memecah belah rasa persaudaraan sebangsa dan setanah air.

Hadir dalam deklarasi damai itu, Kepala Polri Jenderal Sutarman dan Panglima TNI Jenderal Moeldoko.

Relawan pasangan Prabowo-Hatta Erlo Windarto mengatakan masyarakat Indonesia harus tetap bersatu pasca penetapan hasil pemilihan presiden 2014 oleh KPU.

Tim Sukses pasangan capres nomor urut satu, Ahmad Mujani juga menyatakan tidak akan ada pengerahan massa pada penetapan hasil pilpres yang rencananya akan dilaksanakan 22 Juli.

Tim Sukses Jokowi-Jusuf Kalla, Yuddy Crisnandi meminta pendukung pasangan ini untuk tetap menciptakan suasana damai dan tenang serta tidak perlu ada kegiatan yang bersifat massal ketika KPU menetapkan hasil pemilu presiden.

Masyarakat Jakarta yang ditemui VOA juga berharap Indonesia akan tetap damai pasca pemilu presiden.

Kapolri Jenderal Sutarman meminta semua pihak menjaga diri dan menghormati apapun keputusan yang dikeluarkan Komisi Pemilihan Umum (KPU) terkait pemenang Pilpres 2014.

Dia menghimbau kepada seluruh masyarakat agar tidak termakan oleh provokasi apapun terkait hasil pilpres yang akan diumumkan pada 22 Juli mendatang.