5 Wartawan Perancis Diskors karena Terlibat Cyberbullying

Lima wartawan Perancis diduga terlibat "cyberbullying" (foto: ilustrasi).

Sedikitnya lima wartawan Perancis telah diskors dari pekerjaannya karena diduga melecehkan orang-orang di dunia maya lewat pernyataan-pernyataan bernada menghina yang seksis, homophobia dan rasis; yang dikoordinasikan dari sebuah kelompok pribadi di Facebook.

Suratkabar Perancis “Liberation” dan majalah kebudayaan “Les Inrockuptibles” pekan ini mengatakan telah menskors empat wartawan mereka, termasuk yang membentuk kelompok pribadi di Facebook.

BACA JUGA: Tindakan Anti-Semitisme Meningkat di Perancis

Anggota-anggota kelompok “Liga LOL” itu mencakup penerbit, desainer komunikasi dan wartawan di Paris. Media Perancis menyebut kelompok itu sebagai “klub laki-laki,” merujuk pada kelompok yang didominasi laki-laki dan kerap merendahkan orang lain untuk membuktikan kekuatan mereka.

Seorang wartawan lainnya dan dua anggota kelompok lain juga diskors oleh perusahaan masing-masing. Dua lainnya mengundurkan diri ketika isu itu mengemuka di Perancis.

“Liberation” pekan lalu melaporkan bahwa anggota-anggota “Liga LOL” diduga memasang pernyataan menghina itu antara tahun 2009-2012. Kelompok pribadi di Facebook itu memiliki sekitar 30 anggota, yang mayoritas laki-laki.

Beberapa hari terakhir sejumlah wartawan perempuan dan lainnya secara terbuka menuding anggota-anggota “Liga LOL” telah melakukan cyberbullying atau perisakan di dunia maya.

Direktur penerbitan “Liberation” Laurent Joffrin dalam sebuah kolom mengatakan “tindakan memalukan yang dituduhkan itu membuatnya mual.” Ia mengkritisi “pelecehan, penghinaan, lelucon cabul dan segala jenis agresi digital.”

Wartawan Vincent Glad yang memulai kelompok pribadi itu pada tahun 2009 mengatakan ia “berhutang permintaan maaf” kepada semua pihak yang telah dilecehkannya. Dalam sebuah teks di akun Twitternya, Vincent mengatakan “saya telah menciptakan monster yang lepas kendali.” Ia telah diskors oleh “Liberation.” [em]