Korut Ancam Luncurkan Rudal Sebagai Hadiah Natal untuk AS

Penayangan berita terkait peluncuran misil Korea Utara di stasiun kereta api di Seoul, Korea Selatan, 2 Oktober 2019. (Foto: dok).

Sementara Pyongyang tampaknya bersiap untuk meluncurkan rudal jarak jauh sebagai hadiah Natal bagi Amerika Serikat, para ahli melihat segera berakhirnya proses diplomatik yang diupayakan oleh Washington untuk melakukan denuklirisasi Korea Utara.

“Saya tidak melihat adanya tanda-tanda bahwa Korea Utara tertarik untuk berbicara dengan Amerika pada saat ini,” kata Joshua Pollack, ahli Korea Utara di Institut Studi Internasional Middlebury di California.

Pada hari Selasa, seorang jenderal penting Angkatan Udara Amerika mengatakan dia memperkirakan Korea Utara akan meluncurkan rudal balistik jarak jauh sebagai hadiah Natal bagi Amerika Serikat.

Jenderal Charles Brown. (Foto: dok).

“Apa yang saya perkirakan adalah bahwa beberapa jenis rudal balistik jarak jauh akan menjadi hadiah,” kata Jenderal Charles Brown, komandan Angkatan Udara Pasifik dan komandan komponen udara untuk Komando Indo-Pasifik.

Awal bulan ini, Korea Utara mengatakan, “Sepenuhnya tergantung pada Amerika untuk memilih hadiah Natal apa yang ingin didapatnya.”

Washington dan Pyongyang telah bertahan pada posisi masing-masing sejak pembicaraan yang gagal dalam KTT Hanoi yang diadakan pada bulan Februari. Dalam KTT itu, pemimpin Korea Utara Kim Jong Un meminta Presiden Amerika Donald Trump agar memberikan pelonggaran sanksi. Trump menolak permintaan itu dan sebaliknya meminta denuklirisasi penuh sebelum memberikan pelonggaran sanksi. [lt/uh]