Korea Utara dan Selatan Adakan Pembicaraan Nuklir Langsung di Bali

Diplomat dua Korea mengadakan pertemuan di Bali, utusan Korut Ri Yong Ho (kiri) berjabat tangan dengan Wi Sung-lac, utusan Korsel (22/7).

Wi Sung-lac, utusan nuklir Korea Selatan dan Ri Yong Ho dari Korea Utara membahas berbagai isu perlucutan senjata nuklir di sela forum ASEAN.

Beberapa pejabat Korea Selatan mengatakan utusan nuklir dari Korea Utara dan Korea Selatan telah mengadakan pembicaraan hari Jumat di sela-sela konferensi keamanan ASEAN di Bali, Indonesia. Para diplomat mengatakan itu merupakan pertemuan pertama antara pimpinan utusan nuklir dari kedua negara sejak pembicaraan nuklir enam pihak gagal bulan Desember tahun 2008.

Kantor berita Korea Selatan, Yonhap, mengatakan Wi Sung-lac, utusan nuklir Korea Selatan dan Ri Yong Ho dari Korea Utara membahas berbagai isu perlucutan senjata nuklir dalam pertemuan tidak resmi itu. Kedua pihak tidak memberikan rincian mengenai pembicaraan itu.

Dua kali percobaan nuklir Korea Utara dalam lima tahun belakangan ini memicu sanksi internasional terhadap Pyongyang.

Korea Selatan, Amerika, Rusia dan Jepang telah sejak lama berusaha untuk memulai lagi pembicaraan enam pihak itu. Keenam negara sedang menghadiri konferensi ASEAN itu.

Calon Dubes AS untuk Korea Selatan, Sung Kim.

Dalam berita terkait, calon Presiden Barack Obama untuk menjadi dutabesar baru Amerika di Korea Selatan mengatakan dia tidak yakin bahwa Pyongyang siap untuk memulai lagi pembicaraan nuklir. Sung Kim mengatakan dalam dengar keterangan pencalonannya di hadapan Senat hari Kamis bahwa tindakan Korea Utara baru-baru ini menunjukkan negara itu tidak berminat pada perundingan dan diplomasi sungguh-sungguh.

Kim adalah utusan khusus Amerika ke pembicaraan enam pihak dengan Korea Utara sebelum pembicaraan tersebut gagal tahun 2008. Dia mengatakan sangat sulit untuk menetapkan apa sesungguhnya yang dipikirkan Korea Utara. Kim mengatakan bukanlah keputusan rasionil bagi Korea Utara untuk menenggelamkan kapal Korea Selatan dan menyerang sebuah pulau Korea Selatan tahun lalu.

Kim juga menghimbau Gedung Putih dan Kongres agar menyelesaikan kerja mengenai persetujuan perdagangan bebas Amerika-Korea Selatan. Dia menyebut ekonomi kedua negara cukup matang untuk membuat persetujuan demikian perlu.

Perselisihan pendapat antara Presiden Obama dan fraksi Republik mengenai bantuan untuk para pekerja telah menghalangi dicapainya persetujuan final. Jika Senat menyetujui pencalonan Kim, dia akan menjadi dutabesar Amerika kelahiran Korea yang pertama untuk Korea Selatan.