Korban Tewas dalam Serangan Bom di Gereja Pakistan Menjadi 81 Orang

Warga berkumpul di lokasi serangan bom bunuh diri di sebuah gereja di Peshawar, Pakistan (22/9).

Para pejabat di Pakistan menyatakan jumlah korban tewas akibat serangan ganda bom bunuh diri di luar sebuah gereja bersejarah telah meningkat menjadi 81 orang.
Tiga korban tewas lagi dilaporkan hari Senin, sehari setelah bom-bom meledak di Gereja All Saints di kota Peshawar di bagian Barat laut. Para pejabat rumah sakit menyatakan banyak di antara 120 korban luka dalam serangan itu berada dalam kondisi kritis.

Ini merupakan salah satu serangan terhadap warga minoritas Kristen Pakistan yang paling banyak menewaskan korban. Para demonstran memblokir jalan-jalan hari Senin dan berbicara menentang kekerasan, serta menyerukan pihak berwenang agar memberi perlindungan yang lebih baik.

Ratusan jemaat sedang meninggalkan gereja untuk menerima makanan di sebuah lapangan sewaktu dua ledakan terjadi. Di antara yang tewas terdapat 34 perempuan, tujuh anak-anak dan dua polisi Muslim yang bertugas di luar gereja. Warga Kristen memprotes serangan di berbagai lokasi di Pakistan tersebut.

Sebuah kelompok Taliban Pakistan mengaku bertanggungjawab atas pengeboman, dengan menyatakan akan terus menarget non-Muslim hingga Amerika Serikat menghentikan serangan-serangan pesawat tak berawak di wilayah kesukuan terpencil di negara itu.

Para pejabat intelijen Pakistan mengatakan serangan pesawat tak berawak terbaru terjadi hari Minggu sewaktu misil-misil menghantam dua perkampungan di wilayah kesukuan Waziristan Utara, menewaskan enam tersangka militan.